Selama perjalanan membawa Pedro, Edward terus mendapati bahwa pria itu hanya diam saja. Usai Pedro melihat siapa Edward dan mengenalinya, ia sama sekali tidak mengatakan apapun, atau lebih tepatnya dia hanya berbicara seperlunya ketika Edward bertanya kepadanya. Edward bisa maklum jika mungkin Pedro merasa takut karena Pedro mengenalinya sebagai seorang detektif. Tapi Edward bahkan sudah mengisyaratkan jika ia adalah pihak hukum sejak awal membawa Pedro sebagai tawanan untuk mengais informasi. Dia tidak tampak ketakutan karena hal itu, tetapi karena diri Edward sendiri. Tapi mengapa?
Pedro membawa Edward ke sebuah taman yang ia katakan sebagai tempat pertemuannya dengan Daniel yang menawarinya pekerjaan.
“Sudah kubilang aku tidak memiliki kontak atau apapun untuk menghubunginya! Kau sia-sia membawaku kemari!”
“Oh ya? Lalu bagaimana kalian berkomunikasi? Terlebih, bagaimana kau menerima misimu untuk menculik anak-anak itu jika kau bahkan tidak memiliki kontaknya sama sekali?”
“Itu….” Pedro tidak berani menatap Edward dan hanya mengarahkan pandangannya pada rerumputan yang ia injak.
“Sungguh, kau mengenalku dan kau pasti tahu aku bisa menjebloskanmu dengan mudah ke penjara. Lantas, mengapa kamu masih kukuh untuk tidak mengatakan yang sebenarnya kepadaku?”
Pedro tidak menjawab. Edward memandangnya dengan gemas. Sungguh, ada sesuatu yang dia sembunyikan, karena tidak mungkin sikapnya berubah menjadi begitu tegang hanya karena dia Edward Hoover, tetapi pasti ada faktor lain. Sayangnya, Edward bahkan tidak mengerti mengapa bertemu dengannya harus menjadi menegangkan jika bukan karena dia seorang detektif. Bahkan beberapa kriminal kecil tidak menunjukkan ketakutan sama sekali kepadanya. Jika Pedro adalah bagian dari kelompok kriminal kelas atas—meski dia hanya sebagian pesuruhnya, seharusnya ia tidak harus begitu ketakutan. Lagipula, sejak awal Edward sama sekali tidak mengindikasikan bahwa ia akan memberikan hukuman mengerikan seperti menjebloskannya di penjara Alcatraz misalnya.
Edward mengusap wajahnya. “Katakan saja, sedikit informasi tidak apa-apa. Setidaknya yang bisa menuntunku untuk bertemu dengan bosmu, atau setidaknya aku tahu siapa bosmu itu. Kau tidak lupa jika aku memegang seluruh data keluargamu ‘kan?”
Pedro membelalak. Ia menggeleng keras. “Jangan libatkan keluargaku!”
“Maka jangan membuatku habis kesabaran.”
“Aku sudah memberitahumu bahwa yang menawarkan pekerjaan padaku bernama Daniel. Aku tidak tahu dia sebenarnya siapa. Aku sudah bilang ‘kan jika aku hanya sebagian kecil dari pekerjanya yang bahkan tidak memiliki akses informasi apapun kepada mereka. Lagipula tidak mungkin pekerja sepertiku tahu siapa bosku. Maksudku, mereka jelas bukan orang sembarangan yang dengan santai menunjukkan identitasnya ‘kan? Kau pasti mengerti itu.”
Edward memejamkan matanya. Ia benar-benar hilang akal sekarang dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Seluruh rencananya tersusun dengan rapi karena ia mengira bahwa pembunuh yang menculik anak-anak itu pasti tahu informasi. Pada kenyataannya, mereka hanya bagian kecil dari sebuah perkumpulan kriminal tingkat tinggi yang tidak semudah itu ditaklukan. Edward bukannya tidak pernah menghadapi kriminal kelas kakap. Lagipula, yang sedang menumpang tinggal di tempatnya sekarang juga termasuk dalam catatan kriminal kelas tinggi, meski wajahnya tidak menunjukkan seperti itu.
Ia merasa begitu bodoh karena begitu percaya diri bahwa cara ini akan berhasil. Ia sengaja tidak melibatkan rekan-rekannya di kepolisian dan berusaha mendapatkan informasi sendiri dengan dalih agar tidak merepotkan mereka. Perlahan ia mulai sadar, apakah ia melakukan itu sebenarnya untuk menyelamatkan karirnya sendiri? Dengan banyaknya tekanan dari atasan dan juga masyarakat, Edward menjadi tak tenang lagi dan berpikiran dangkal. Lalu ia dipaksa untuk menghadapi kenyataan, bahwa kecerdasan dan ketangkasannya tidak selamanya berhasil digunakan.
“Maafkan aku.” Bisik Pedro.
Edward terkekeh. “Permintaan maafmu itu salah alamat. Mengapa kau tidak menyerahkan dirimu ke polisi dan meminta maaf kepada para orang tua yang anaknya kau ambil?”
Pedro menggigit bibirnya. “Aku tidak memiliki pilihan. Aku tidak ingin keluargaku tersiksa.”
“Mungkin ini aneh karena aku seolah tengah memberikan nasihat kepada seorang kriminal. Tapi, jangan pernah memakai alasan pribadimu untuk merusak kebahagiaan orang lain. Kau kira keluarga yang anak-anaknya kau ambil tidak merasa tersiksa? Ditambah fakta bahwa anak-anak mereka dibunuh dengan keji. Mereka bahkan tidak memiliki kesalahan apapun padamu. Well, semua manusia itu egois, tapi manusia juga memiliki akal untuk menekan hasrat egoisnya ‘kan?” Edward kemudian tertawa mengejek. “Itu pun jika akalmu masih kau gunakan.”
“A-Aku akan memberimu informasi, aku tidak tahu ini akan berguna atau tidak. Ta-tapi aku memikirkannya ketika melihat anak itu di rumahmu.”
Edward menaikkan sebelah alisnya. “Siapa?”
“Drystan Levin. Aku tidak sengaja melihatnya pagi tadi.”
Edward melebarkan matanya. “Kau mengenalnya?”
“Iya—uh, tidak. Maksudku, aku tahu tentangnya tapi tentu saja dia tidak tahu tentangku. Aku tahu dia anak kedua dari keluarga Levin yang terkenal itu, juga kriminal yang dibiarkan berkeliaran karena kepolisian tidak bisa menyeretnya karena campur tangan kakaknya. Aku cukup terkejut saat melihatnya, kukira aku salah orang karena bagaimana mungkin dia bersama dengan seorang detektif, apalagi detektif itu adalah seorang Edward Hoover yang terkenal dengan dedikasinya dalam menangani kriminalitas.”
“Jadi, apa informasi yang sebenarnya ingin kau katakan huh?”
Pedro mengusap tengkuknya. “Daniel, yang kusebutkan sebagai orang yang menawariku pekerjaan itu pernah mengatakan sesuatu tentang keluarga Levin. Ia tidak menyebutkan soal Drystan Levin, tapi kurasa seseorang dengan nama yang mirip. Darren Levin? Aku tidak begitu jelas, tapi aku bisa memastikan jika itu Levin yang sama dengan Drystan Levin. Aku tidak terlalu mengerti apa hubungan mereka, sepertinya semacam musuh bebuyutan. Kurasa, jika kau menginginkan informasi, kau bisa mencarinya dari Drystan Levin. Aku tidak tahu mengapa kalian bisa tinggal bersama. Tapi coba saja.”
“Aku akan menyerahkanmu ke kepolisian.”
Pedro melebarkan matanya. “HAH? AKU SUDAH MEMBERIKANMU INFORMASI!”
“Dan aku juga tidak menyentuh keluargamu. Sejak awal perjanjiannya itu ‘kan? Lagipula mana mungkin aku melepaskan kriminal yang sudah susah-susah kutangkap.”
Tak lama setelah Edward mengatakan itu, lima polisi dengan tubuh kekar membekuk Pedro dan membuat pria itu berlutut tanpa bisa berkutik. Edward memang mengatakan jika ia tidak akan melibatkan rekan-rekannya untuk misi yang ia lakukan, tapi perihal penangkapan ia serahkan semuanya kepada mereka. Tujuannya memang tidak tercapai, tapi sudah tidak ada lagi urgensi untuk menyembunyikan Pedro sementara pria itu sama sekali tidak memiliki informasi yang cukup berguna.
Edward tidak begitu yakin jika Drystan tahu sesuatu bahkan meski keluarganya memiliki kemungkinan keterlibatan yang besar dengan kasus ini. Ia ingat saat sebelumnya Drystan sama sekali tidak tahu bahwa orang yang ia bunuh berkaitan dengan kasus ini. Apapun itu, Edward akan berusaha mengais informasi apapun kepada Drystan sampai ia benar-benar menemukan kejelasan.
Ѡ