Hujan turun gerimis. Langit pun mendung gelap di atas sana seakan ingin menumpahkan semua isinya. Kilatan petir tanpa suara pun terlihat menghiasi langit malam itu membuat sosok yang kini duduk bersilah di depan makam sahabatnya itu makin mengerjap sendu. "Gue datang lagi." Gumamnya dengan membersihkan rumput-rumput liar di sekitaran tanah makam, "gue masih cari tahu penyebab kematian lo." Tambahnya masih bermonolog sendiri dengan bergerak pelan melirik papan tanda nama makam sahabatnya itu. "Jun, elo kenapa selama ini gak pernah cerita? Kenapa cuma bersikap tengil dan bodoh? Semua itu ternyata cuma buat nutupin penderitaan lo. Gue gak tahu lo bakalan diperlakukan seperti ini. Karena gue tahu ... lo bukan tipe orang yang bisa dibenci." Ujarnya dengan masih berbicara dengan makam itu. "Gu

