“Satu langkah lagi, aku bisa berjalan sejajar denganmu. Namun, kakiku berhenti, seperti takut bahwa aku mungkin tidak akan bisa melangkah lagi.” . . . Cia dan Nabila berdiri di depan gerbang, menunggu Bagas dan Alfaro yang sampai detik inipun belum terlihat batang hidungnya. Cia melirik jam tangannya, "Setengah jam, Bil. Mereka niat nganter gak, sih?" gerutu Cia. "Nah, itu mereka!" tunjuk Nabila ke arah dua cowok yang sedang melambaikan tangannya. Alfaro tersenyum ke arah Cia, namun Cia memalingkan wajahnya dan melihat ke arah lain. "Lama banget, sih, kalian. Telat setengah jam dari waktu yang dijanjikan." "Sorry. Dapet panggilan alam," ucap Bagas. Alfaro berdiri menghampiri Cia. "Udah sarapan?" tanyanya. Cia menatap Alfaro datar. Alfaro juga menatap Cia balik membuat Cia memutar

