“Orang baik dan polos kaya lo bukan berarti gak punya kesalahan, kan?”
.
.
Cia duduk didekat lapangan sambil meneguk air mineralnya. Ia memilih untuk tidak kembali ke perpustakaan. Ia meminta Katie dan Anna untuk mengizinkannya ke guru yang bertugas di sana. Hanya karena jantungnya yang terus berdebar, ia malah merelakan waktu belajarnya. Cia memegangi dadanya, mencoba mengatur napasnya, "Buat apa aku suka dia? Toh, dia deketin aku juga karena mau cari tahu soal parfum itu. Kamu gak boleh baper, Cia. Sadar dong, sadar," ucapnya pada diri sendiri.
Sejujurnya, ia tidak pernah merasakan hal seperti ini. Jantung berdebar, pipi memanas, gugup saat bicara. Kehidupan Cia datar saja sebelumnya. Entahlah. Yang ia tahu seperti itu. Namun Aldi? Siapa cowok itu? Dan ada hubungan apa Cia dengannya?
