“Yang dinikahi cuma Wulan, tapi yang merasa beruntung semua warga desa.” Pak Sekdes tiba-tiba menggumam seperti itu usai kumpulan para anggota kelurahan dengan Pak Hendar dan juga Reygan. “Saya bersyukur saat itu anak saya tiba-tiba membatalkan lamarannya,” ujar Pak Sekdes lagi. “Walaupun setelah itu, Eko menangis keras saat sampai di rumah.” “Jadi ... waktu dia bilang menyukai Siti itu ...?” tanya pak Hendar. “Dia bohong, Pak! Dia bilang, kalau dia takut ditolak saja oleh Neng Wulan untuk yang kedua kalinya. Makanya dia bilang terlebih dulu jika ia menyukai gadis lain,” tutur Pak Sekdes yang membuka aib anaknya sendiri. “Padahal Si Siti udah bahagia dengar itu!” ucap seorang yang ada di sana. * Beberapa menit yang lalu .... Obrolan mengenai masalah biaya memang menjadi faktor u

