Suasana hati memburuk tak membuat Wulan menurunkan kualitas dari aktivitasnya. Perempuan itu senantiasa membantu sang nenek mertua dan juga ibu mertuanya untuk memetik bunga di taman dan merangkainya. “Huuft, ini sudah siang. Sebentar lagi jam makan, kita istirahat dulu, ya,” ajak Sekar dengan sekeranjang bunga di tangannya. Memang para istri konglomerat ini tak memiliki beban untuk mencari uang, sehingga mereka melakukan hal-hal yang remeh seperti memanen bunga mawar dari depan rumah di waktu luang. Tapi ... di balik semua itu, mereka memiliki peran yang besar dalam kesuksesan suami juga anak-anaknya. “Wulan, kamu ikut sama mama kamu saja dulu. Nenek masih mau melakukan berbagai hal di sini.” Sang nenek memerintah Wulan untuk meninggalkannya. “Tinggalkan saja bunganya di gazebo. Bia

