Aira membulatkan matanya saat ia merasa tenggorokannya terbakar. Perutnya bergejolak rasanya ia ingin memuntahkan semuanya. Aira memuntahkan darah. Dia menggeleng saat perkiraan buruk mendatanginya. Tubuhnya ambruk ke lantai, Aira berusaha mengambil ponsel yang ada di atas meja. Napasnya terasa pendek-pendek. Semua orang di kafe berteriak meminta tolong saat melihat Aira tumbang. Beberapa pelayan menghubungi ambulance untuk segera datang ke kafe. Tubuh Aira kejang-kejang, dia sangat sulit untuk mengeluarkan suara. "Ri--ng--ga." Setelah itu mata Aira tertutup meski darah terus mengalir dari bibirnya. Semua orang yang melihat terheran-heran dengan perkataan yang Aira katakan. Ringga? Tidak ada lagi pikiran baik saat mendengar nama salah seorang disebut. Bisa saja Ringga it

