"Kadang rahasia bukan untuk disembunyikan, tapi untuk menguji siapa yang cukup sabar menunggu kebenarannya datang sendiri." ... Di halaman kampus, Tamy mengejar Cindra yang berlari di depannya. "Cindra, tunggu!" Cindra menghentikan larinya, lalu menoleh. Nafas Tamy tersengal saat berhasil menyusulnya. "Kamu enggak boleh ikut!" seru Cindra, nada suaranya tegas. "Aku harus ikut, Cin! Kamu enggak kenal siapa Sherry?" "Aku kenal, Tam!" "Maksudku bukan sekadar kenal. Kamu enggak tahu siapa dia sebenarnya, dan untuk apa dia tiba-tiba minta ketemuan diam-diam?" "Ya, karena ini rahasia. Enggak boleh ada yang tahu!" jawab Cindra cepat, tapi matanya bergetar. Tamy memandang sahabatnya itu dengan putus asa. "Demi persahabatan kita, Cin. Please! Kalau kamu enggak mau aku temani, tolong kasih

