Bab 23
Rencana Awal
Aku pulang hari itu juga bersama Mas Joko yang menjemputku.
“Kamu udah nggak apa-apa, Ma?” tanyanya. “Lain kali kamu harus hati-hati. Kayak yang dokter bilang, jangan terlalu stres.”
Dia pikir karena siapa aku jadi stres? Dia enak-enakan bermesraan dengan wanita lain, dan tidak tahu kalau istrinya sedang sakit. Setelahnya, dia justru berlagak bodoh dengan apa yang menimpa istrinya. Apa itu masuk akal?
“Kenapa diam aja, Ma? Masih pusing, ya? Tenang aja, nanti pas pulang Yanti pasti udah nyiapain makanan kesukaan kamu.” Mas Joko berkata dengan penuh semangat.
“Aku mau Yanti kelur dari rumah, Pa.” Aku akan menindak tegas perilaku mereka yang pengkhianat. Tidak peduli apa, Yanti harus tetap pergi dari rumah.
“Apa? kok kamu ngomongnya gitu? Bukannya kamu suka sama
