Dua Tamparan

1106 Kata

Bab 21 Dua Tamparan Untuk Babysitter Aku tidak menyangka bahwa situasinya akan jadi seperti ini. Kemarahan Rani tidak pernah aku prediksi sama sekali, terlebih sampai mengundang perhatian para tetangga. “Rani, udah, Ran! Malu dilihat orang-orang!” Galih masih berusaha untuk menenangkan mantab tunangannya itu. “Malu, Mas? Untuk apa aku malu buat ngelabrak orang yang bersalah? Untuk apa aku malu harus berhadapan dengan pelakor?!” Bukannya mereda, tapi gadis itu malah terlihat makin emosi. “Jaga mulut kamu!” Yanti berteriak. “Ini ada apa, sih? Kok, ribut-ribut?” Mas Joko keluar. Melihatnya membuatku ingin melakukan hal yang sama seperti Rani, tetapi aku tahan dulu. Bagaimanapun, tidak baik jika semua orang menjadi api di saat yang bersamaan, meskipun batinku juga sudah menjerit panas.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN