Bab 33 : Mendekati Adik Ipar

432 Kata

"Kenapa berhenti?" Tanya Nafisah berpura-pura tidak tahu. Adiba tersenyum geli, ia mengingat setiap momen di mana Agam menjadi bucinnya, tapi moment di mana Agam betingkah seolah mereka tidak saling kenal menghancurkan ingatan indahnya itu. "Udah yuk, kita gabung sama yang lain. Lagian mau happy-happy kok malah sedih." "Mas, kamu kayaknya kurang sehat deh. Dari tadi melamun terus." "Kayaknya efek begadang kemarin." Jawab Aditya sembari memijat lehernya yang terasa pegal, sebab tadi malam dirinya sama sekali tidak bisa tertidur. Semua ini karena surat perjanjian yang ia temukan di dalam laci lemari nya. "Yang bener aja, kita baru aja makan roti. Masa kamu udah laper aja. Sayang dong badan kamu nanti kalau makannya gak dijaga." Tampak Aditya yang menghela nafas lelah, seketika ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN