Bab 124 Kegelisahan Ajeng Ajeng terdiam di tempatnya berdiri. Ia masih belum mau masuk ke dalam apartemennya. Rasanya, kakinya dan tangannya kaku untuk memasuki apartemen yang ditinggalinya bersama sang suami. Sambil menyiapkan dirinya, Ajeng melihat seseorang sedang berdiri agak jauh dari tempatnya berdiri. Saat menoleh, Ajeng melihat seseorang yang dikenalnya sedang berdiri di depan pintu unit apartemen yang ditinggalinya. Laki-laki itu baru saja dari dalam apartemen dan hendak ke luar. Pemilik unit 65 itu menoleh dan tersenyum ke arah Ajeng. “Hai, Ajeng!” sapa Ditto. “Siang, Mas,” balas Ajeng balik. “Oh udah siang ya?” gumam Ditto. Ia mengucak matanya karena baru saja bangun dari tidurnya. “Saya kira masih pagi.” “Sudah mau jam 11, Mas.”

