Ajeng terdiam sejenak. Ia berdiri dan melihat ponselnya yang berbunyi, tanda ada panggilan yang masuk. Mbak Kirana. Mendesah pelan saat Ajeng melihat peneleponnya saat ini. Kakaknya yang menelepon dan perasannya langsung tak enak. Kirana memang kakaknya, tapi tingkahnya sejak menikah beberapa tahun lalu terasa seperti orang asing. “Halo, Mbak,” sapa Ajeng akhirnya sambil meletakkan ponsel miliknya di dekat telinga. “Halo, Jeng. Kamu lagi ngapain sekarang? Mbak ganggu kamu nggak?” Ajeng tersenyum tipis mendapati suara kakaknya yang lembut. Kadang kakaknya membuat Ajeng muak dengan nada suaranya yang angkuh dan menganggapnya seperti bukan seorang adik. “Aku lagi di jalan, Mbak. Ada apa ya, Mbak?” “Kemarin Mbak datang ke rumah Ibu, pas

