bc

Cinta antara Tunas dan Harapan Bangsa

book_age4+
0
IKUTI
1K
BACA
drama
comedy
sweet
humorous
like
intro-logo
Uraian

Ini adalah kisah cinta dua orang remaja yang tinggal berdampingan dengan segala situasi dan kondisinya. Lena adalah gadis SMA tomboy yang karena keterbatasan ekonomi orang tuanya menghantarkannya tinggal menjadi anak asuh di panti bernama " Tunas Bangsa ". Sementara Leo adalah cowok yang memiliki keterbatasan fisik karena sebuah kecelakaan saat pertandingan basket sehingga membuatnya harus kehilangan kemampuan berjalannya dan susah bicara. Karena keterbatasan itulah ahirnya dia tinggal di sekolah luar biasa bernama " Tunas Harapan". Mereka ber dua beretmpat tinggal hanya terpisah jalan.

Ke dua remaja ini sangat suka basket dengan segala kekurangannya.

Suatu hari lapangan basket di panti rusak lalu Lena melihat anak-anak SLB sedang bermain basket kemudian dia ikut gabung.

Sejak itulah Lena jadi sering main basket bersama anak-anak SLB . Permainan Lena yang sangat jago membuat Leo terpesona sehingga menimbulkan benih - benih suka di hatinya namun Leo sangat malu untuk mwmgungkapkannya.

Semakin hari kekaguman Leo pada Lena sangat membumcah sehingga Leo ingin sekali mengenal Lena lebih dalam tapi bagaimana caranya . Leo sangat malu dan sadar diri akan keadaannya bagaimana dia yang mengalami sulit bicara dan tidak bisa berjalan dapat mengenal Lena lebih dalam lagi. Leo mulai merancang cara untuk mencuri perhatian Lena. Berbagai cara di lakukan masih belum dapat menunjukkan hasil. Hingga keberuntungan berpihak padanya . Lena dan teman - teman pantinya akan mengikuti lomba antar panti se propinsi dan Leo membulatkan tekad untuk mendukungnya . Dan ternyata dengan segala keterbatasannya Leo dapat mengajari Lena hingga juara. Akhirnya Leo bisa merebut hatinya

chap-preview
Pratinjau gratis
Hari Terburuk yang pernah ada
Pagi- pagi sekali aku terbangun. " Klontang - klontang, Bug bug!!! " suara perabot berjatuhan " Prang...!!!" yang selanjutnya adalah suara piring-piring pecah. " Apa aja yang kamu lakukan seharian hah!!! sampai nasi aja nggak ada " jerit bapak ku memaki ibu ku " Maaf mas berasnya habis tadi sudah mau pinjam ke warung tapi belum bisa kata mbak inah " kata ibu ku menjelaskan dengan penuh ketakutan. " Alasan !!! Plakk!!! " sepertinya tangan bapak ku sudah mendarat seperti biasanya di pipi ibuk ku " Dasar ya kamu wanita tidak berguna bisanya cuma nyusahin aja !! Bug !!!" Aku miris sekali mendengarnya .Aku benar - benar sudah tak tahan. " Cukup Pak !!! apa ini cuma yang bapak bisa kluyuran malam-malam nggak jelas pulang marah-marah dasar pecundang " detik selanjutnya aku benar-benar ketakutan laki-laki yang ku sebut bapak itu menghampiri ku dengan wajah menyeringai,wajahnya merah padam,dia berjalan dengan kekuatan penuh. Tangannya siap menerkamku. Dan yang terjadi selanjutnya tangan kuat itu mencekik leherku dengan sangat kuat. Ku rasakan sakit,nafas ku tersengal,aku benar-benar kesakitan.Sekitar ku terasa gelap aku sempat berpikir mungkin ini saatnya untuk ku. Tidak akan lagi melihat kebiadaban bapak terhadap ibu dan aku sendiri. Mungkin ini saatnya aku tidak lagi menjadi penonton tragedi berdarah dari sudut bibir ibuk ku. Mungkin ini saatnya tidak lagi ku usap memar pipi ibu ku yang kebiruan ku usap penuh sayang dan kasihan. Tuhan jika ini saatnya aku rela. " Blug !!! Gedubrak!!! " Detik selanjutnya ku rasakan tangan kuat itu mulai melemah,melemah dan terlepas dari leher ku. Aku kembali menemukan nafas ku,aku kembali merasakan darah mengalir kembali ke urat nadi ku. Dan saat ku dapati kembali kesadaran ku masih dengan nafas tersengal di lantai di bawah ku telah mengalir darah segar berlimpah ruah saat ku lihat semakin dekat bapak ku sedang berjongkok di kakiku dan darah segar itu mengalir dan terus mengalir dari kepala bapak ku. Astaghfirullah apa yang terjadi aku sangat panik melihat lebih dekat lagi ibu ku ternganga dan terkejut sekali dengan memegang palu di tangannya. " Ya Allah Bapak kenapa Buk " " Ibu nggak tau Len..Ibu nggak sengaja .. Ibu nggak mau Bapak melukai mu" " Lena takut Buk..Lena takut" " Bapak .... Bapak..." Bapak ku masih belum bergerak untuk beberapa saat .Aku dan ibu terus menangis sambil memeluk bapak dan beberapa saat kemudian seperti ada tangan mencengkramku. Bapak ku tersadar rasa takut kembali menjalari tubuhku ... " waaa ibuk aku takut..." Ibu sekuat tenaga menarik ku dari cengkraman bapak ku. Aku seperti boneka mainan di rebutkan oleh bapak dan ibu ku . Alhamdulillah ahirnya ibu ku berhasil menarik ku.Kami berdua lari sekencangnya bapak ku terus mengejar.Dengan rasa takut dan rasa sakit kami terus lari meninggalkan bapak.Bapak terus berlari mengejar kami. Alhamdulillah kami sampai di jalan besar. Susah payah kami menyetop beberapa mobil yang lewat tapi tidak juga ada yang mau berhenti. Setelah beberapa saat ada mobil pick up yang memperhatikan lambaian tangan kami. " Astaghfirullah buk apa yang terjadi" Pak sopir yang berhenti itu kaget melihat keadaan kami. " Pak tolong kami, kami di kejar penjahat" Kata ibu ku berusaha meyakinkan pak sopir agar mau menolong kami" " Ya udah buk .. tapi kemana" " Ikut aja pak yang penting kami bisa lolos dia masih mengejar kami " " Ya udah buk tapi kami mau ke pasar buah di pasar A " jelas pak sopir itu " Terima kasih banyak Pak " " Ya udah naik ke belakang " perintah pak sopir " Terima kasih Pak" Akhirnya kami ikut mobil pick up yang mau kulakan buah itu. Langit masih sangat gelap.perlahan mobil itu melaju di balik lampu jalan yang kadang terlihat aku tatap wajah ibu ku. Ya Allah kasihan sekali kau ibu nasib mu sungguh malang memiliki suami tidak bertanggung jawab dan kasar. Wajahnya nampak sayu dan kusut di sudut bibirnya ada siratan darah memerah pipinya lebam. kasihan sekali kau ibu.. Aku dan ibu saling berpelukan. Sepanjang jalan itu kami menangis. Entah sudah berapa lama kami berjalan karena lelah mungkin kami tertidur. Kami terbangun oleh sinar matahari yang mulai menyengat mengiris luka- luka kami terasa perih. " Buk sudah sampai Buk" " Oh ya terimakasih banyak Pak" " Iya Buk ini sedikit buat Ibu dan anak Ibu makan" Baik sekali Pak sopir itu merogoh uang 50 ribu dan menyodorkan nya pada ibu" " Oh nggak usah Pak terima kasih ini saja sudah terima kasih banget jenengan mau menyelamatkan kami" " Udah buk terima aja" " Maaf Pak ndak usah" kemudian kami turun dari mobil pick up itu. Kami bingung tapi lega akhirnya bisa lepas dari Bapak. Pak sopir itu berpamit untuk melanjutkan pekerjaannya. " Buk ini buat ganti sama ini saya belikan sarapan" Pak sopir itu datang lagi membawakan baju ganti sabun dan sarapan untuk kami. Alhamdulillah Masyaallah terima kasih masih ada orang baik di dunia ini. " Ya Allah pak terimakasih semoga Allah mbalas kebaikan jenengan dengan berlimpah- limpah lagi ya Pak " " Amin" " Oh ya buk saya permisi dulu " kata pak sopir itu berpamitan. " Iya Pak sekali lagi terimakasih banyak" " sama-sama buk " Pak sopir itu lalu berlalu dari hadapan kami. Kami bebersih di kamar mandi lalu sarapan di emperan toko di pasar itu.Setelah mandi dan sarapan ibu menatap ku dan menangis. " Maaf kan ibu ya nak" ibu menangis sejadi-jadinya. Ku pegang tangan ibu penuh kasih sayang " Ibu dengar .. Ibu nggak salah dan Lena nggak pa- pa buk " " Ibu ikut kamu Len.. kalau kamu mau pulang ayo kita pulang" jelas ibu ku penuh pengertian " Nggak buk Lena nggak mau pulang . Lena nggak mau hidup sama Bapak lagi. Bapak itu jahat Buk " aku benar-benar tidak bisa mengwndalikan diri ku " Nggak nak ..Bapak kamu itu sebenarnya baik . Mungkin semalam dia cuma lagi kecapean aja" " Baik apanya buk kalo orang baik dia nggak akan mukilin kita Buk . Lena udah muak buk sama kekasaran Bapak . Lena nggak mau lagi melihat Ibuk di sakiti terus- terusan. " Ibu ku hanya terdiam, menangis lalu memeluk ku. " Ibu masih nggak pa- pa nduk kalau cuma ibu yang di pukuli.Ibu masih bisa nerima kalau cuma di sakiti, tapi yang Ibu nggak bisa dia udah kasar sama kamu nduk " dan air mata itu tumpah ruah kami menangisi nasib kami,kami menangisi takdir kami yang mungkin kurang beruntung. Untuk beberapa lama kami saling menangis dan berpelukan. " Udah Buk kita hidup berdua aja ya,," " Tapi kasihan Bapak kamu nggak ada yang ngurus nduk" " Udah buk yang ada kalau kita kembali ke rumah kemungkinan nya cuma 2 kalau kita nggak mati di bunuh Bapak paling kita mati bunuh diri Buk " Aku benar-benar hilang kata- kata untuk mbujuk ibu ku. Ibu ku terdiam hanya menunduk kan kepala. " Ya sudah nduk ibu nurut" " Tenang ya buk kita bisa kok hidup tanpa Bapak , nanti kita sama- sama ya Buk nanti Lena bantu cari uang buat hidup kita berdua ya buk" " Tapi gimana sekolah mu nduk" " Udah buk nanti kita pikirkan lagi,yang terpenting sekarang kita mau gimana hidupnya". Kata ku panjang lebar meyakinkan agar ibu tidak usah kembali ke rumah. Dan mulai saat itu aku dan ibu bingung harus memulai dari mana hidup tanpa bapak. Kami benar-benar cuma ber dua saja dalam keadaan bingung tidak punya apa-apa dan tidak punya siapa-siapa.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook