"Blar!" Catherine yang semula menatap kedua pasangan m***m dengan pandangan marah itu langsung keluar dari balik ruangan sang tuan dan membanting pintunya keras. Setelah orang ketiga itu keluar, Kania langsung turun dari pangkuan Daniel dan pria yang tadinya dilanda gairah yang membara itu kembali kesetelan awal, menatap Kania dengan pandangan tajam. "Apa tujuanmu melakukan itu semua?" "Kenapa anda tidak suka? Anda lebih suka melihat tingkah centil dan menjijikan sekretaris anda itu?" decih Kania, menatap Daniel dengan pandangan mencemooh. "Saya masih punya selera." "Oh ya, padahal anda orang yang cukup arrogant. Jika ada orang yang tidak sesuai dengan kehendak anda, anda akan langsung memecat mereka. Lalu kenapa anda tidak langsung memecat sekretaris anda yang secara terang-terangan

