Ruangan itu begitu gelap dengan asap rokok memenuhi ruangan serta botol minuman yang tersebar diberbagai sudut. Dan si pemilik ruangan menatap gelapnya malam yang tersaji lewat jendela besar ruangannya dengan pandangan kosong. "Huft!" bibir itu menghembuskan asap putih ke udara setelah sebelumnya menghisap rokok yang ada di jari tangannya lagi. Entah sudah berapa banyak rokok yang dia hisap selama 3 hari terakhir, dia sama sekali tidak peduli. Pria itu hanya ingin melepaskan stressnya. Melepaskan stress akibat sebuah kejadian yang belum tentu kevalidannya karena bisa saja semua orang yang ada di rumah kumuh itu menipunya. Jaman sekarang orang bisa berbuat nekat hanya demi mendapatkan apa yang mereka mau. "Ibu?" tawa Daniel keras, "Orang itu mengaku sebagai ibuku?" Jika benar Daniel ad

