Daniel menolehkan kepalanya dan mendapati sosok kecil menarik bagian belakang jas pria itu dengan kepala tertengadah, menatap Daniel dengan pandangan berbinar. "Ayah!" suaranya kembali mengalun dengan ceria. "Maaf, Nak." Bahari mengambil langkah cepat saat dia merasa ekspresi sang tuan yang tidak bisa ditebak, pria itu menyamakan tinggi tubuhnya dengan si anak sembari kembali berkata, "Sepertinya kamu salah orang. Ayo uncle bantu cari orang tuamu." Bahari tersenyum, pria itu kembali bangkit dan mengulurkan tangannya. "Tidak mau, uncle." bocah dengan rambut kepang dua itu menggelengkan kepalanya, "Kan ayah Aluna sudah ada disini." Aruna mendongakkan kepalanya dan menatap Daniel penuh rasa bahagia. "Kau bilang kalau saya ayahmu?" Daniel menghentikan sang PA yang hendak membawa bocah can

