"Siapa yang mengirimmu?" Daniel bertanya dengan wajah mengerasnya dan Kania yang mendapatkan pertanyaan membingungkan itu hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Tidak ada satupun Tuan. Saya berada di perusahaan ini adalah murni untuk bekerja." "Bekerja?" sudut bibir Daniel terangkat, "Penuh emosi. Jika hanya untuk bekerja lalu kenapa kau menyusup ke kediaman saya?! Bagaimana mungkin orang sepertimu bisa lancang masuk rumah saya tanpa izin tanpa motif?!" suara itu keras, menusuk gendang telinga Kania hingga berdengung namun wanita sebisa mungkin bersikap tenang, dia hanya menatap sang tuan tanpa berkedip. "Apakah kau bisu hingga tidak bisa menjawab pertanyaan saya?!" bentakan dari Daniel justru membuat Kania terdiam. Jika ditanya tentang motif, Pikiran wanita itu melayang

