Bab 43 - Pertemuan

2082 Kata

Rinai hujan yang membasahi jalan-jalan ibukota menjadi saksi kesunyian yang kini tercipta membuat Bianca tak nyaman. Dia menatap Fabian yang sedang fokus menyetir mobil yang melaju membelah jalan Jakarta menuju rumah Alfian Berita yang menyebar cepat di antara kakak-kakaknya itu membuat Alfian meminta Tari mengganti rumah pertemuan yang awalnya di rumah Tari menjadi di rumahnya. Bianca menatap Fabian, tangannya bergerak ragu ingin menggenggam tangan Fabian, namun dia urungkan saat melihatnya sedang fokus menyetir. Tangan Bianca berpilin di atas pahanya, pertanda kegugupan yang dia rasakan. Dia tersentak saat merasakan tangan Fabian kembali melingkupi tangannya. Pandangannya kembali teralih ke arah Fabian yang kini mengalihkan fokus dan tersenyum menenangkan ke arahnya. “Kamu takut mere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN