Sejak kembali dari kantor Raga, Maura benar-benar terpukul. Bisa-bisanya ia percaya pada Raga dan mempertaruhkan hidupnya dengan yakin jika pria itu akan membawanya pulang.
Sudah cukup.
Jika kemarin Maura masih percaya dengan Raga, kali ini ia tak akan pernah meluluhkan hatinya lagi untuk pria itu. Kini, dinding pertahanan yang ia bangun semakin tinggi. Lebih tinggi dari sebelum Raga meluluhkannya kemarin.
Bukan. Maura tidak dendam dengan Raga. Tapi cukup dua kali jatuh di kesalahan yang sama. Maura tak ingin jatuh untuk yang ketiga kalinya pada kebodohan yang sama.
Dulu waktu pria itu memintanya untuk pergi, Maura masih memohon sedikit waktu untuk mengenang statusnya sebagai istri Raga. Tapi kali ini, mereka bahkan sudah bercerai. Untuk apa ia memohon saat Raga lagi-lagi m
