Torens, daerah yang dikelilingi hutan dengan tanaman liar. Di situlah Gorum hidup, bersama dengan kedua orang tuanya. Keluarga mereka sangat makmur, punya ladang paling luas sementara banyak penduduk yang masih mencari makanan di hutan. Karena itu, Gorum jadi anak yang sombong, selalu berjalan sambil mendongakkan kepalanya. Tak ingin mendengar saran apapun dari orang disekitar, bahkan orang tuanya sendiri. "Jangan berjalan seperti itu di depan orang tua Gorum," tegur pak Doe, tetangganya yang hidup sendirian yang sedang menghiasi pagar-pagar rumahnya dengan tanaman rambat. "Ha? Anda menegurku?" celetuh Gorum sambil menyandarkan sikutnya di tiang besar rumahnya. "Sudahlah pak Doe, jangan menegurku lagi atau akan kupatahkan pagar-pagar rumahmu dengan tanganku, sekaligus dengan tanamannya

