Bab 24

2039 Kata

Peter memarkirkan mobil di depan rumah berwarna putih dengan atap berwarna merah. Rumah Rebecca, sahabat Penelope yang tadi malam diceritakan perempuan itu. Keadaan rumah yang sepi membuat alis Peter mengernyit. Kecurigaannya akan Rebecca yang juga telah terinfeksi dan tewas seperti korban terinfeksi lainnya semakin kuat setelah hidungnya mengendus aroma tak sedap dari dalam rumah. aroma itu keluar dari ventilasi udara, Peter mencoba mengintip apa yang terjadi dari ventilasi itu setelah tidak dapat melihat apa pun dari jendela kaca yang tertutup gorden tebal. Peter segera turun dari kursi teras yang dijadikannya sebagai pijakan. Menghampiri Penelope yang berdiri tepat di depan pintu rumah yang masih tertutup. "Bagaimana? Apa kau mendapatkan sesuatu?" tanya Penelope tak sabar. Dia sangat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN