Danial segera meninggalkan vila Barbara. Dalam hati nya sedikit kesal kerna tidak dapat memiliki tubuh badan Barbara yang ramping dan agak berisi di bahagian d**a dan pinggulnya. Danial segera pulang ke rumah nya kerna ada seseorang yang boleh melampiaskan nafsunya.
" Arhh.. Barbara.. aku akan mendapatkan mu."
Danial masih membayangkan Barbara tanpa pakaian ketika ini. Juniornya terus mengeras dan ingin keluar. Apabila Danial sudah tiba di rumah nya... Tiba - tiba dia telah di telfon seseorang.
Ring.. Ring....
"Iya.. Iya.. sebentar lagi gue datang... gue mau selesaikan sesuatu dulu.. Penting..".
Setelah mamatikan panggilan telfonnya. Danial segera masuk ke rumah nya dan segera masuk ke kamar yang sering dia kunjungi.
" Mel... buka Baju mu sayang..."
Danial segera mencium pundak dan memeluk gadis yang ketika itu sedang tidur lena. Gadis yang bernama Melati itu segera terbangun dari tidurnya kerna merasa terganggu.
" arhh.. kak..kamu... Datang nya tiba- tiba.. "
Danial segera melumat bibir Melati kerna juniornya sudah tidak sabar- sabar ingin dipuaskan.
" puaskan aku Mel"
" Dengan senang hati kak.."
Biarpun Danial dapat memuaskan juniornya tetapi di fantasi nya membayangkan Barbara bukan Melati yang kini berada di hadapannya.
Mereka berdua memuaskan nafsu masing - masing. Melati sangat hairan pada hari ini kekuatan Danial sangat luar biasa... Dia sedikit kasar dan tidak sabar untuk memuntahkan cecair juniornya. Danial ingin sekali menyebut nama Barbara.. Tapi di tahannya kerna tidak mau Melati kecewa
" kak..kenapa kamu hari ini agresif bangat?"
" agresif?? biasa-biasa aja Mel.."
" bagaiman kak penyelidikan mu tentang anak orang kaya sunyi itu.?"
" Pakai dulu pakaian mu Mel .. Nanti kita bincangkan bersama Bonda..Kakak pergi dulu ya.. ada urusan bentar".
" Baik kak.. bonda juga sebentar lagi pulang kok.."
Danial segera pergi menaiki speda motornya untuk bertemu dengan seseorang.
**********
"Hei Dan... Loe kalau mukulin gue.. jangan benaren deh... Loe liat nie muka gue jadi apa... Badan gue juga sudah sakit- sakit gini.. Malah ada polisi segala... Nasib aja gue kabur."
"Hahahaha.. Maaf Lan.. Maaf... gue juga ngak tau ada polisi.. Gue ngak sengaja sampai muka loe memar... Cuma mendalami watak aja.."
" mana uang gue.. "
" Ini uang loe..."
" Loe benar- benar mau cewek itu".
" kenapa? Cewek itu ibarat permata yang berharga loe tau... Cuba loe fikirkan.. Dia sudah ngak punya siapa- siapa.. kalau gue pacaran atau menjadi suaminya.. Harta yang ada padanya pasti akan jadi milik gue "
" Apa dia suka sama loe??"
" Ini Danial Lan.. Loe sendiri tau bukan.. Ngak akan pernah gagal untuk dapatin mana - mana cewek."
" Ahahahha.. gila loe.. Gimana dengan Melati.."
" Demi uang dia juga sanggup deh"
Lan hanya menggelengkan kepalanya.. Dia tidak sangka Melati sanggup melakukan apa saja kerna uang.. Lan adalah teman Danial yang telah menjadi maling untuk merampok Barbara. Mereka berdua memang sudah berpakat dalam kejadian itu.
Sejak beberapa bulan kebelakang ini Barbara sering ke pantai untuk mengimbas kenangan masa lalunya. Danial yang sering terlihat Barbara mengenderai mobil mewah dan memakai pakaian mahal tertarik untuk menyelidik tentang Barbara. Danial menceritakan perihal itu kepada Mawar bonda Danial.. Mawar telah merancanakan idea jahat untuk menjadikan mereka kaya tanpa perlu bersusah payah bekerja. Menurut Mawar, Barbara Gadis yang sunyi dan tidak tahu apa- apa.. Senang untuk Danial memanfaatkan Barbara untuk mencapai apa yang di inginkan mereka.
Ring... ring...
" Ya mel..kenapa?"
" bonda sudah pulang kak.. Bonda ingin menemui kakak."
" Bentar lagi kakak pulang Mel."
" Lan.. gue pulang duluan ya.. apa- apa nanti gue telfon loe".
" Nanti loe jadi kaya jangan lupa gue.. ahhahahaha".
**********
Danial memparkirkan speda motornya. Dia bergegas masuk ke dalam rumah.
" Bonda.. Sudah pulang ya.."
" iya Dan.. Gimana rancangan kita..?"
"Berjalan lancar seperti yang di rancang Bonda.. Tapi aku takutnya nanti ada yang cemburu".
Danial melihat kepada Melati yang sedang duduk di sebelah bonda.
" Aku cemburu?? Ngak deh.. yang penting kak kamu jangan jatuh cinta sama anak itu.."
" Ngak akan Mel.. aku itu cinta mati sama kamu.. ngak ada dua nya..."
" sudah.. sekarang ini bonda bukan mau cerita pasal cerita cinta kamu doang... Kamu yakin Dan gadis kaya itu akan jatuh cinta sama kamu??"
" Aku yakin bonda .. Aku rasa sekarang ini dia juga sudah tertarik kepada aku.."
" Yakin bangat kamu kak.."
" ini.. Dia baru whatapp aku.. "
Danial menunjukkan pesanan whatapp yang di hantar oleh Barbara kepadanya. Melati terus menjeling ke arah Danial. Sebenarnya dia tidak rela berbahagi kasih dengan sesiapa pun. Tetapi di sebabkan hasutan Mawar kepadanya. Akhirnya Melati sanggup membiarkan Danial menggoda gadis kaya itu.
Mawar adalah ibu kepada melati. Danial pula adalah anak yang di jaga Mawar sejak lahir lagi. Mawar telah menemui Danial di dalam kotak berdekatan tempat tinggalnya dahulu. Mawar terpaksa merawat Danial kerna Danial mempunyai paras rupa yang menawan. Mawar juga sudah berniat untuk menjadikan Danial sebagai tamang emas buatnya apabila besar kelak. Dalam diam Mawar tidak bersetuju hubungan Melati dan Danial.. Tapi buat masa sekarang dia terpaksa membiarkan dahulu kerna Melati telah menuruti rancangannya.
" Mel.. kok kamu cemburu ya.. ngak usah ngembek kamu Mel.. Kalau kamu cemburu terus.. aku ngak mau teruskan rancangan bonda ini.. Biar aja kita hidup begini.. Aku juga ngak kisah kok.."
Danial terus masuk ke dalam kamarnya. Sebenarnya dia juga tidak ingin melakukannya.. Tetapi kerna desakan Mawar, bonda yang telah merawatnya sejak kecil.. Dia terpaksa menurutinya.
"Mel... Bonda sudah bilang ke kamu Mel.. Kalau kamu mau hidup senang.. Kamu terpaksa berkorban.. Kalau ngak selamanya kita akan begini.."
Mawar seperti ingin memukul sahaja anak perempuan nya ini.. Seharusnya dia tidak punya anak lagi selain Danial. Dia menyesal kerna mabuk dan terlanjur dengan seseorang yang tidak di kenalnya.
" Tapi bonda.. Aku sakit hati jika kak Danial berubah hati.."
" Ngak mungkin kan dia berubah.. Dia juga sudah bilang ke kamu.. Hanya kamu yang dia sayang.. Sekarang bonda tanya ke kamu.. apa kamu sayang bonda??"
" Sayang la bonda.. Mana mungkin aku ngak sayang ibu yang melahirkan aku..".
" Jadi sekarang kamu mau ngak dengar cakap bonda kan.. Bonda ngak mau lagi kamu buat perangai begini.. Kalau terjadi lagi bonda ngak akan maafkan kamu.."
" iya bonda.. aku akan dengarkan kata bonda.."
" mulai sekarang menurut sahaja apa yang bonda katakan... Bonda mau kamu pujuk Danial kembali"
"Baik bonda.."
Melati mengetuk pintu bilik Danial.. tapi tiada sahutan.. Dia mencoba membuka pintu kamar Danial.. Ternyata pintu itu tidak berkunci.. Melati melihat Danial merenung ke luar jendela dalam keadaan bertelanjang d**a. Melati perlahan- lahan memeluk Danial dari belakang dan merasa roti sobeknya.
Danial membiarkan sahaja Melati memeluknya. Tetapi lain yang berlaku dalam fikiran Danial . Danial memikirkan tentang Barbara yang sedang memeluknya. danial membayangkan d**a Barbara yang besar dan putih membuatkan juniornya membesar..
'Ada apa dengan mu adik ku .. membayangkan Barbara sahaja terus ngak keruan..'
Danial hanya berkata di dalam hati nya..
" Kak.. kak.. Kamu marah dengan ku.. "
" Ngak Mel... "
" Kenapa diam kak.."
Melati tanpa merasa malu meremas junior Danial yang membesar.
"kok sudah keras kak.."
Danial segera melumat bibir Melati.. Dia ingin menghilangkan Bayangan Barbara di mindanya.
" arhhh... kak.. kamu sekarang semakin agresif ya.. tapi aku suka kak.. "
Sesudah melakukan pemanasan. kedua mereka pun terus memuaskan Nafsu masing- masing.
" kak.."
" apa..?"
" Aku janji ngak akan cemburu lagi.. Tapi kamu janji ngak akan jatuh cinta dan kamu ngak akan sentuh dia.. Janji sama aku kak.."
" Janji mel.."
Sebenarnya Danial sendiri tidak pasti dia akan memegang janjinya atau tidak.. Biar sahaja masa yang menentukan nya..