jatuh cinta
Barbara adalah seorang gadis yang sunyi. Sejak ibu dan ayahnya meninggal kerna kecelakaan mobil ketika dia berusia 15 tahun. Hidup Barbara telah berubah. Tiada lagi keceriaan dalam dirinya. Tiada lagi tawa mesra dalam dirinya. Walaupun Barbara telah di tinggalkan dengan harta dan kemewahan. Tapi semua itu tidak membuatkan nya bahagia.
Hari ini adalah hari jadi Barbara yang ke 18 tahun. Dia akan mengelola Perusahaan ayahnya sebentar lagi. Pada ketika ini perusahaan itu di pegang oleh om Barbara iaitu Om Burn adik kepada ayahnya. sementara menunggu Barbara mengambil alih dan bersedia memimpin perusahaan ayahnya.
Pada ketika ini Barbara sedang berjalan sendirian di tepi pantai. Barbara teringatkan kenangan ibu dan ayanhnya. Kali terakhir Barbara menyambut hari kelahirannya pada usia 15 tahun. Mereka telah meraikan hari kelahiran Barbara di pantai yang sekarang ini Barbara berada.
Sedang Barbara leka dengan kenangan- kenangan bersama keluarnya. Seorang pria telah merampok tas tangan nya.. Barbara di dorong oleh maling itu sehingga kakinya terkilir dan sakit. Barbara yang ingin mengejar Maling itu tidak berupaya kerna kakinya sakit untuk berjalan. Barbara pun berteriak meminta tolong...
" Tolonggg... tolonggg!!! Ada maling ambil tas saya... tolong..,!!"
Tiba- tiba Barbara melihat ada seorang pria mengejar maling itu dan memukulnya. Barbara seperti di sihir untuk menikmati pemandangan itu. Barbara merasakan pria itu adalah pria yang tepat untuk melindunginya. Mujurlah ada beberapa orang datang menenangkan pria itu kerna maling itu hampir mati di pukul Pria itu. Tidak lama selepas itu. Polisi telah datang untuk menangkap Maling itu.
"Ini tas loe.. Lain kali loe hati- hati.."
"Terima kasih ya.. arhh.. Nama aku Barbara.. Kamu siapa ya?"
Barbara menghulurkan tangannya kepada Pria yang baru menyelamatkan nya itu. Barbara masih terduduk di atas pasir pantai. Pada ketika itu Barbara tersenyum senang. Dia merasakan kesunyian yang selama ini dia rasakan akan hilang dengan kehadiran pria yang kini berada di hadapan nya..
" Mari.. gue bantu loe bangun.. kita duduk di kursi sana."
" arhh.. apa yang kamu lakukan..!!"
Barbara terkejut kerna secara tiba- tiba pria itu mengangkatnya. Perasaan Barbara ketika itu sangat berbunga- bunga.. ini adalah pertama kali dia merasakan jatuh cinta.
Pria itu tidak menyambut tangan yang di hulurkan kepadanya. Dia terus mengangkat Barbara seperti anak kecil dan membawanya ke tempat lain.
" Perkenalkan gue Danial.. kaki loe terkilir ni... sebentar gue urut sedikit supaya ngak sakit lagi.."
" Terima kasih Danial kerna membantuku."
" Ngak apa- apa sih.. lue pulang nya naik apa.. ? ngak selamat loe lama-lama di sini.. mau malem lagi.."
" Ermmm.. Tadi aku naik bas ke mari.. tapi sekarang aku ngak tau apa bas nya masih ada ka ngak.."
" Aduh.. loe tinggal di mana .. gue antarin.. Coba pijak kan kaki loe.. masih sakit ngak??"
" sudah baikan lo.. Terima kasih ya.. ngak jauh juga dari sini. Benar ni kamu mau antarin aku..?"
Hati Barbara sangat senang apabila Danial mahu menghantarnya pulang.. Barbara merasakan Danial adalah calon suami yang tepat untuk nya.
" iya.. benar... tapi gue naiknya speda motor.. Apa ngak apa- apa.."
" Speda motor..?? Aku biasa kok naiknya.. nda apa- apa."
Sebenarnya ini adalah pertama kalinya Barbara menaiki speda motor.. Barbara sangat takut kepada speda motor. Bagi Barbara speda motor adalah kenderaan yang ngak selamat kerna senang untuk kecelakaan. Tapi di sebabkan dia ingin dekat dengan Danial. Barbara terpaksa berbohong dan mengatasi takutnya.
" Mari.. speda motor gue ada di sana.."
" Ngak perlu gendong aku macam ank kecil.. aku boleh jalan sendiri.."
" iya.. gue cuma mengawasi loe.. nanti ko bisa- bisa aja terjatuh lagi.."
Danial memegang tangan dan pundak Barbara dan membawanya ke speda motornya.
Barbara baru merasakan sentuhan tangan seorang pria. Hatinya terus berbunga riang.
" loe ngak maw peluk gue".
" Kenapa aku mau meluk kamu.. apa kamu m***m ya".
"Terserah kamu.."
Danial sengaja melajukan motornya sehingga Barbara terpaksa memeluknya dengan erat sekali.. Danial tidak menyangka d**a Barbara yang empuk dan kenyal itu telah membuatkan juniornya ingin dipuaskan.. jari jemari Barbara yang lembut itu tidak sengaja meraba perutnya yang seperti roti sobek. Danial sudah membayangkan bentuk tubuh badan Barbara ketika ini. Mujurlah Danial memakai celana jeans hitam. Juniornya yang ingin keluar itu tidak keliatan.
" shit.. kenapa harus sekarang.. lue harus sabar adik kecil"
Mujurlah barbara tidak mendengar kata- kata Danial itu.. Akhirnya Danial tiba di Vila yang di diami oleh Barbara. barbara merasakan perjalanan untuk sampai ke villanya hanya sekejap. Tidak seperti yang di rasakan oleh Danial.. Danial harus segera menenangkan juniornya.
" Loe tinggal di sini.. Kaya sekali loe."
" Ini villa kedua almarhum kedua ibu ayahku.. Apa kamu mau singgah sebentar.."?
" ngak perlu.. len kali aja..
" tunggu.. Boleh aku meminta nomor telfon mu.. Aku kan belum membalas jasa kamu pada aku.."
' Berikan saja tubuhmu padaku sekarang'
Tapi kata- kata itu hanya mampu di ucapkan di dalam hati Danial. dia ngak akan membuat Barbara tidak selesa kepadanya.
" Danial.. kok kamu mengelamun ya.."
" Bagi telfon loe.."
"ini.."
" jangan call gue.. whatapp aja.. "
"Baik.. hati- hati ya di jalan."
Barbara masih tersenyum walaupun motor yang di Pandu Danial sudah tidak keliatan lagi.. Barbara ahkirnya masuk ke villanya.
" Kamu di antarin siapa non..?"
"Teman aku pak.. oh ya Pak anton.. Nanti tolong ambilin mobil aku di pantai ya"
" Kok mobil nya lupa non.."
" iya pak.. ngobrol sama teman sampai lupa bawa mobil.."
" Baik non."
Pak anton adalah ketua pembantu di villa itu. Dia terkejut melihat perubahan yang berlaku kepada Barbara. tapi pak anton tidak menyukai pria yang menghantar Barbara pulang ke villa. Menurut Pak Anton pria itu tidak berniat baik kepada Barbara. Tapi kata- kata itu tidak berani di luahkan. Pak anton harap firasatnya itu tidak benar.