Teaser

233 Kata
"Anda harus menjalani operasi pengangkatan cairan yang sudah mengental di lapisan bawah kulit." Dokter sialan itu seenaknya saja memvonisku untuk operasi. Jelas-jelas sakit di tubuhku bukan karena penyakit medis. Aku yakin itu. "Sayang, kalau kamu nggak operasi, cairan itu bisa membusuk dan merusak sel-sel tubuh kamu. Kamu pilih mana? Dioperasi sekarang atau dibiarkan membusuk lalu tanganmu diamputasi?" Arrgghh...ini lebih konyol lagi. Punya suami berpikiran kelewat realistis. Kadang logika perlu dikesampingkan untuk bisa memahami apa yang sedang aku alami ini. Alam bawah sadarku mengatakan, aku harus mengembalikan kembang itu. Kembang yang pernah aku curi saat mengunjungi sebuah panti jompo di sebuah desa yang letaknya sekitar 20 kilometer dari desa yang baru enam bulan ini aku tinggali. Namun tidak ada satu orang pun yang mau percaya ceritaku, terutama Akhza. Suamiku bilang itu hanya cerita halusinasi yang dibuat-buat, bahkan menganggap aku sedang depresi karena tak kuasa menanggung sakit dan kesialan yang aku lalui selama enam bulan ini. "Bagaimana dengan pertukaran yang aku tawarkan kepadamu? Kau akan mendapatkan kembali segala hal yang pernah kau miliki, tapi sebagai gantinya kau menyerahkan suamimu kepadaku?" "Hentikan omong kosongmu! Pergi! Enyahlah dari kehidupanku!?" Aku berteriak histeris menatap refleksi tubuhku sendiri di cermin meja rias kamarku. "Apa lagi ini, Monica??? Lama-lama kamu bisa membuatku gila?!" Untuk pertama kalinya selama delapan tahun mengenal Akhza, laki-laki penyabar dan penyayang itu membentakku untuk sebuah kesalahan yang aku lakukan di bawah kesadaranku. ~~~ Start part... ^vee^
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN