Mas Ridwan tersenyum ke arahku dan Amanda. Dia memberi kode pada wanita di sebelahnya, agar berhenti menyuapinya. “Kok malah diam di situ sih? Ayo, masuk sini!” ucap Mas Ridwan ramah. Aku diam saja. Namun, Amanda melontarkan pertanyaan yang sama sekali tak aku duga sebelumnya. “Apa kita berdua nggak mengganggu Mas Ridwan? Kan Mas lagi disuapi sama Mbak ini,” ucap Amanda yang mengarahkan dagunya ke arah wanita yang duduk di samping ranjang perawatan. Mas Ridwan tersenyum seraya berkata, “Ayolah masuk kalian! Sekalian kenalan sama adik iparku. Dia baru datang kok. Kita bisa ngobrol bareng di sini.” Amanda mengangguk. Dia akhirnya masuk ke dalam ruang rawat inap. Aku pun mengekor di belakangnya. “Bagaimana kabarnya, Mas Ridwan? Sudah lebih baik sekarang?” sapa Amanda ramah. Aku hanya d

