Pernikahan Yang Diimpikan

545 Kata
Karin yang lelah tengah beristirahat dikamarnya dikejutkan dengan panggilan ibunya. "Karin,ada Rony didepan"kata mama Karin membuat dirinya begitu senang dan bersemangat. "Beneran ma?" tanyanya seolah tidak percaya. Karin pun keluar menemui Rony yang tidak lain tidak bukan tunangan yang sangat begitu dia cintai. "Hai sayang" sapa Rony ramah tidak seperti biasanya. "Maafin aku sayang. Aku sudah menyakiti hati kamu. Maafin aku yang tidak mau bertanggung jawab kepada bayi yang tidak berdosa ini" kata Rony penuh penyesalan sambil memegangi tangan Karin dan menciumi nya. Karin pun terkejut dengan tingkah Rony yang berubah seketika. Sikap Rony yang lebih lembut dan manis kepadanya membuat Karin merasa bahagia. "Apakah ini karena bantuan nyai?"ucapnya dalam hati. Seketika muncul bayangan wanita berbaju merah tersebut dan mengangguk tersenyum. Karin pun tersenyum bahagia karena apa yang diimpikannya benar-benar telah terwujud. "Aku kesini ingin membicarakan pernikahan kita sayang"kata Rony sambil membelai rambut panjang Karin yang tergerai indah. "Hah, kamu serius Rony" kata Karin yang kaget dengan apa yang baru saja didengarnya. Selama ini Rony selalu menghindar jika ditanya perihal masalah pernikahan. Malah tidak sering juga dia akan marah terhadap Karin. Tapi sekarang dia benar-benar ingin mengajak dia menikah. Sungguh bahagianya hati Karin mendengar ucapan Rony tadi. "Aku serius sayang. Sekarang sudah saatnya aku memikirkan masa depan aku, kamu dan anak kita"ucapnya lembut. Mata Karin berbinar-binar terharu atas apa yang telah diucapkan oleh Rony tersebut. Dirinya merasa Rony benar-benar menganggap penting dirinya. "Terimakasih sayang" kata Karin memeluk Rony mesra. "Bagaimana pernikahan kita diadakan minggu depan?" tanya Rony. "Secepat itu!" kata Karin terkejut dengan ucapan Rony. "Iya sayang. Lebih cepat lebih baik. Aku sudah mengungkapkan keinginanku ini kepada orang tuaku dan mereka sedang menyiapkan semuanya". "Aku tidak ingin menyia-nyiakan waktuku bersamamu lagi sayang" kata Rony kemudian mengecup mesra dahi Karin. "Baiklah.Terserah kamu saja sayang". "Aku ingin memberitahukan ini semua kepada mama dan papa"ujar Karin. "Ma... Pa... " Teriak Karin dengan raut wajah gembira. "Iya ada apa sayang"sahut mama Karin di ruang keluarga yang tengah duduk santai nonton tv bersama papanya. "Ma... Rony akan menikahi aku"ungkapnya dengan suka cita. "Benarkah itu Rony?" Tanya mama Karin. "Iya tan. Saya berencana minggu depan ingin menikahi Karin"jawab Rony dan disambut bahagia oleh kedua orang tua Karin. "Kalo begitu kamu tidak boleh lagi kesini"kata Papa Karin membuat semuanya terkejut. "Maksud papa apa?" tanya Karin heran. "Papa tidak mengijinkan Rony datang kemari lagi kalau dia masih memanggil mama sama papa kamu masih tante dan om" jawab papa Karin disertai tawa. "Iya om. Eh pa"kata Roni menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. "Kalau begitu papa mau menghubungi orang tua kamu dulu Ron untuk rencana persiapan pernikahan kalian" kata papa Karin sambil berlalu pergi membawa handphonenya. **** "Saya terima nikah dan kawinnya Karin Febrianti binti Agus febrianto dengan mas kawin cincin emas seberat 5 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai". Itulah ucapan ijab kabul yang diucapkan oleh Rony yang sekarang telah sah menjadi suami Karin. Disambut ucapan syukur dari kedua belah pihak. Serta tangis bahagia pada akhirnya keinginan kedua keluarga untuk bersatu menjadi sebuah keluarga telah terwujud walau mereka mengalami masa yang sulit untuk mewujudkan pernikahan ini. Namun pada akhirnya mereka merasa bahagia telah menjadikan Karin dan Rony menjadi anak menantu mereka. Tanpa mereka ketahui, kalau pernikahan ini terjadi karena ulah Karin yang telah membuat sebuah perjanjian kepada penunggu air terjun pengantin.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN