Edward merayap, meninggalkan tempat dan pergi ke suatu arah yang tak bisa dipastikan dia ingin ke mana. Dari gerak-geriknya, seperti Edward sangat paham betul bahwa langkah yang dipilih ini memang begitu tepat dan benar. “Liana, aku harus menyelamatkan kamu! Maafkan aku, tidak bisa menjagamu sepenuh hati,” ucapnya saat itu kemudian meninggalkan lokasi. Memasang ekspresi tegang dengan tatapan kosong di sudut matanya, Edward berputar ke sana ke mari di sekitar mobilnya yang terparkir di parkiran, masih dalam area Bandara. Sesekali pula dia menatap langit, melihat cuaca hari ini benar-benar sangat memprihatinkan dibandingkan cuaca kemarin, yang baik-baik saja. Dalam hati entah apa-apa saja yang sudah terpikirkan, menyangkut soal keadaan Liana yang berada dalam pesawat tersebut. Merangkak l

