Ceyda menekuk kedua kakinya, kepala gadis itu bertumpu pada kedua lututnya dengan tangan mendekap kedua kaki.
Isakan yang sedari tadi gadis itu tahan pecah sudah. Kaisar yang juga ikut duduk di sebelah Ceyda menatap iba padanya. Kaisar seakan tidak perduli dengan tatapan orang-orang pada mereka di bandara yang tidak pernah sepi itu.
Entah bagaimana pikiran orang-orang saat melihat seorang gadis menangis terisak di terminal keberangkatan internasional dengan seorang pria yang menatap iba padanya.
Ceyda mencoba mengendalikan dirinya. Gadis itu seakan tersadar akan kondisi dirinya saat itu. Ceyda mencoba mengendalikan tangisnya. Kepala gadis itu menengadah keatas, lalu menarik nafas dalam-dalam.
"Sadarlah Ceyda ! Pria itu tidak akan pernah menganggap kamu ada. Seperti apapun usahamu, kamu
