"Ehem!"
"Eh, Kak Sila. Kapan dateng?" cengir Emil sambil melambai ke arah kakak iparnya.
Sila datang tepat saat acara cipok basah yang akan dilayangkan Emil untuk Dika terjadi. Dika bersorak riang, karena gagal total. Bisa jatuh pasarannya kalau dia yang disosor, bukan menyosor duluan.
"Mas Dika ngapain ke mari?"
Bang Asdos yang tangannya sudah dicekal, bahkan kerah bajunya sudah ditarik mendekat, buru-buru melepaskan diri. Suasana canggung melingkupi.
"Ini... kasih tugas buat Emil," jawabnya kikuk.
Emil berdecih. Bukan jawaban itu yang ingin didengarnya. Melainkan, jawaban perihal ajakan kencan yang begitu fenomenal. Sepertinya Dika memang masih malu.
"Bohong, Kak. Abang mau ngajak pacaran di semak-semak," sahut Emil tak terima.
Merasa Emil ingin mengumumkan hubungan mereka yan
