Gia menghela napasnya. Merutuk diri selagi mendekati lelaki itu. Tak mungkin juga ia menjil*at kembali liur yang terlanjur jatuh. Ragu-ragu Gia duduk di tepi. Bahkan, sempat gemetar jemarinya sebelum sampai ke permukaan kulit Gazain. Padahal lelaki itu sering menyebalkan dan membuatnya takut, tapi saat ini Gia rasa dirinya sendiri yang menakutkan. Takutnya ia yang menerkam Gazain. Sementara itu Gazain rileks saja menikmati pijatan Gia. Kepalanya dihadapkan ke sisi lain. Biasanya dengan Medina tubuhnya dipaksa tak berbusana bagian atas. Medina akan mengoleskan minyak atau losion sambil memijat. Kadang berakhir Gazain tertidur, atau di sebagian besar kasus, mereka akan bergumul nikmat dipicu aroma yang ada. Gazain yakin itulah yang membuat istrinya menangis tak terencana di panggilan tadi.

