Seperti Tertampar

1918 Kata

Tidak ada yang istimewa selama sebulan ini. Aktivitas Hasan begitu mendatar. Ia hanya bolak-balik puskesmas dan mess. Baru dua minggu ini, Hasan berani datang ke masjid untuk solat berjamaah. Dulu ia rajin karena solat di masjid rumah sakit. Hasan tak pernah solat berjamaah di apartemen kecuali solat Jumat ketika ia sedang libur dari bekerja. Kalau sekarang? Ia malu berinteraksi dengan orang-orang kampung. Padahal masyarakat di sini sangat ramah. Hasan hanya masih belum terbiasa. Ini pun kalau bukan Deri yang mengajak, ia sepertinya tidak akan ke masjid. "Banyak cewek nanyain," tutur Deri sambil terkekeh. Keduanya baru pulang dari masjid untuk solat magrib. "Masih jomblo, Kak?" tanyanya. Ia sebetulnya sungkan pada Hasan karena lelaki itu agak susah didekati. Hasan berdeham mendengar pert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN