Minggu terakhir. Waktu memang sangat cepat berlalu. Hasan mencoba mengikhlaskan segalanya meski tak mudah. Ia mulai mengemas barang-barangnya yang tak seberapa. Namun hal yang tak ia sangka-sangka, di minggu ini, ia banyak sekali mendapat makanan. Para perempuan itu mulai berani karena terhimpit waktu yang tertinggal sebentar. Hasan sebentar lagi akan pergi. Mereka tidak bisa berdiam diri lebih lama karena kesempatan hanya datang sekali dan tak berulang. Maka tak heran, kalau Hasan sering diledek Deri karena kerap membawa pulang banyak makanan. Hari berikutnya, Hasan dipanggil salah satu ustad yang mengajar di pesantren. Lelaki itu awalnya tak mengenal Hasan. Namun pernah bertemu sekali di puskesmas. Makanya jadi tahu kalau Hasan adalah dokter yang mengabdi di sini. Awalnya, ia hanya me

