"Kau mau malas-malasan sampai kapan?" sindir Husein. Dari sampe di sini, kerjaannya hanya tidur. Husein sampai bosan melihatnya. Ia pergi dan ia pulang, Hasan masih di posisi yang sama. "Kalau apartemen ku jual bagaimana?" Husein terkekeh. Cowok itu menyampirkan handuk di bahunya. "Terus kau mau ke mana?" "Gaza. Palestina. Menetap di sana." Husein membalik badan lantas mengerjab-erjab melihat Hasan. Ia tak salah dengar kan? "Bagaimana menurut kau?" Husein menghela nafas. "Patah hati kau sangat mengerikan," komentarnya tapi wajah Hasan terlihat sangat serius. "Aku rasanya sudah tak kuat lagi." "Kau kuat. Kau pasti tau kan kalau Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hamba-Nya?" "Aku tahu tapi tak semudah kau bicara. Aku yang mengalami." Husein hanya menghela nafa

