Shina bahkan masih gemetar jika mengingat kedatangan sang mertua semalam. Tapi beruntungnya, tetua mafia itu tak membunuh Shina di saat Zul sedang tidak ada. “Ah, syukurlah! Bisa saja aku mati di tangan Papa David karena dia tak ingin anaknya menikah denganku!” seloroh perempuan itu bicara sendiri setelah pagi hari. Selama dia mencuci muka, menggosok gigi, mandi, membuat sarapan, hingga makan sendiri, Shina masih terus mengingat kejadian semalam. Dan yang paling membuat Shina kepikiran adalah ucapan sang tetua yang terakhir. “Aku sedang sakit! Permintaan terakhirku pada Ethan hanyalah seorang cucu!” “Jadi Papa David sedang sakit?” “Jangan katakan ini pada Ethan, cukup kamu saja yang memegang rahasiaku!” Shina menggelengkan kepalanya. “Bahkan sebelum dia pergi, Papa David memin

