Sehari ini penuh dengan kegiatan di rumah sakit. Shina belum lagi menangani pasien karena di rumah sakitnya belum dibuka departemen yang sesuai untuk spesialisasinya. Tapi itu juga lebih baik, karena dengan begini Shina bisa lebih fokus dan konsentrasi dalam mempelajari berbagai hal berkaitan manajemen rumah sakitnya. Hari ini, Shina pulang tidak terlalu larut malam. Karena dia tidak ada agenda lain sehingga bisa langsung pulang. “Ah, sepi sekali,” gumam Shina begitu masuk apartemennya. Tidak ada siapa pun di sana, tapi yang membuat tempat ini terasa sepi adalah karena pasangan hidupnya tidak ada. Maka rasanya seperti itu. Shina tak melihat ada perbedaan mencolok dengan apartemennya. “Si Juwita bikin masakan apa enggak, ya?” batin Shina yang melihat ke dalam kulkas. “Ah, dia tida

