PART 10

1838 Kata

Plakk Gavin meringis sesaat setelah mendapat tamparan di pipi kanannya, ini kali kedua Gavin mendapat tamparan lagi dari Emma. Ia mengepalkan kedua tangannya erat, hingga urat-urat kecil menyembul terlihat.  Gavin tak melawan, tentu ia sadar diri jika ini salahnya. Andai Gavin tak pergi maka kejadian ini tak akan terjadi, dan Aily akan tetap ceria dengan semua bacotannya.  Namun tak ada guna mengingat yang sudah terjadi, pun jika Gavin tahu musibah ini akan menimpa, ia juga tak akan membiarkan Aily sendiri.  "Kamu niat gak sih jagain Aily, Vin?" ucap Emma lantang, ia marah begitu tahu jika putri satu-satunya hampir mengalami pelecehan.  "Kemana aja kamu?!" tanya Emma, masih mencoba untuk menahan amarahnya, agar tidak menampar wajah Gavin, lagi.  "Kamu bilang Aily aman sama kamu, tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN