Setelah perjalanan panjang yang mereka tempuh dari Indonesia-Jerman, akhirnya Lia dan Daniel tiba di hotel. Lia menghembuskan nafasnya lega.
Tubuhnya terasa lelah. Untungnya waktu rapat akan di selenggarakan pukul tiga sore nanti, jadi Lia masih ada waktu untuk istirahat beberapa jam.
Lia merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Astaga, ini sangat nyaman.” Lia memejamkan matanya dengan kedua tangan yang mengelus permukaan kasur, biasanya Lia akan langsung tidur, tapi sepertinya kali ini Lia mengalami jetlag.
Matanya kembali terbuka, menatap langit kamar dan terdiam. Ia rindu negara ini, sangat rindu. Negara di mana tersimpan sebuah kenangan mendiang ibu dan ayahnya. Ia merindukan masa-masa itu, di mana ia merasa terlindungi meski pun hinaan dan cibiran sering kali ia terima karena penampilan
