"Sempat ku ceritakan pada langit jingga, Bahwa hatiku patah, tapi katanya aku harus bersabar, Sempat aku berteriak pada laut biru, bahwa hatiku sedang meradang, tapi katanya aku harus tersenyum, Lalu sempat ku torehkan kecewa pada semesta, katanya aku harus bercerita kepada sang pencipta, Hingga akhirnya patah hatiku ditorehkan Sang Penabur luka." ??? Semesta sedang tidak berpihak pada Rimba, detik jam dinding serasa kaku seperti mati rasa tak bergerak dari poros bumi. Rimba hanya bisa diam kaku di tempatnya berdiri sekarang, sementara Shinta melanjutkan ucapannya. "Kamu enggak pernah tau, gimana aku berjuang buat balik lagi kesini cuma buat ketemu kamu lagi!" ucap Shinta menangis tersedu-sedu. Rimba masih tidak menanggapi, dia terlalu takut, jika berbalik maka hatinya akan ter

