"Aku sering sekali dikecewakan, ntah untuk kesekian kalinya atau bahkan jutaan kali
selalu saja menerima kecewa, mungkin sejatinya ujian sedang menerpa,
bukan keluhan yang seharusnya diucapkan.
Tapi, rasa syukur karena bentuk dari kecewa mengubah kita menjadi makhluk yang lebih kuat lagi. "
-Anin-
Terbanglah tinggi sejauh langit lepas lalu nanti lihatlah mata yang selalu mengadah ke langit dan tangan yang tak pernah berhenti berdoa untuk keselamatan Rimba, itulah hal yang selalu Anin lakukan setiap kali Rimba izin untuk terbang.
"Aku pergi dulu ya, kamu hati-hati di rumah. Jangan lupa sholat tepat waktu! " pesan Rimba sambil membawa koper hitam yang selalu menemani perjalanannya tak lupa pula sebuah tasbih tergengam sempurna di sela-sela jemarinya.
Anin dalam menatap Rimba, tatap
