Pagi ini sesampainya di kantor Ardy sudah disuguhi tumpukan dokumen yang menggunung, lagi – lagi Ardy hanya bisa bernapas berat karena harus menunda lagi rencananya untuk menjemput istri tercintanya. Padahal sudah seminggu Ardy menunda dan terus menunda , rasa rindu yang lagi – lagi harus dia tahan. Suara ketukan pintu menghamburkan lamunannya. “ Selamat pagi Pak ,,, “ ucapan salam dari seorang wanita yang baru saja dipersilahkan masuk Ardy menghentikan aktivitas jari – jemarinya dia atas laptopnya. Betapa kagetnya dia saat melihat sosok wanita yang dulu pernah ada dalam hatinya dan membekas sampai sekarang, memang kini dia sudah bisa membuka hatinya lagi , namun sebenarnya rasa sayang itu masih ada sampai sekarang walau kadarnya mungkin telah turun tapi tetap saja tak bisa memungki

