Senyum mengembang di bibir Ajenk , bagaimana tidak hampir 2 Minggu dia tak bertemu dengan Suami tercintanya dan pertemuan kini sedang di depan mata. Dengan mata berbinar tangan satu memegang makanan dan yang satu tak hentinya mengelus perut buncitnya.
‘ sayang sebentar lagi kita akan bertemu papa kamu, senang kan ' Ajenk mengajak anak yang masih diperut itu bicara, seakan – akan anaknya akan menjawab perkataannya.
Langkahnya semakin mendekati ruangan Ardy, suara obrolan samar- samar terdengar dari luar , Ajenk menghentikan langkahnya tepat di depan pintu ruangan Ardy.
“ Masakan kamu masih tetap enak seperti dulu kamu pintar banget masaknya Mir ” Almira bak terbang melayang mendapat sanjungan dari Ardy.
“ Karena aku masaknya pakai cinta Dy, ini jug kan makanan kesukaan kamu “ Ar
