Malam ini sepertinya akan menjadi malam yang panjang untuk Ana dan Naya , mereka yang sama - sama menyukai drakor sedang melihat flim romantis dan sedih dilayar leptop Naya . Menceritakan tentang lika - liku perjalanan cinta seorang wanita miskin dengan seorang pangeran kerajaan yang mendapat tentangan keras dari pihak keluarga kerajaan, perpisahan , waktu dan peristiwa yang telah terjadi terlihat tak memungkinkan untuk mereka bersatu, hanya mampu memendam dalam diam tapi satu peristiwa ahirnya bisa menyatukan mereka dalam ikatan pernikahan yang sangat mereka harapkan. Walau telah bertahun-tahun terlewati teryata cinta mereka tetap sama – sama besar , dari cerita itu imajinasi Ana seakan melayang jika kemungkinan dia dan Raka masih bisa bersatu suatu saat nanti, Ana pun menepis khayalan itu dengan menggelengkan kepalanya keras
“ An kamu kenapa? “ Naya binggung melihat Ana seperti itu, menurut cerita harusnya Ana menangis bukan seperti ini ekspresi nya
“ nggak kenapa napa kok mbak , nggak nyangka aja kalau mereka bakal bersatu pada Akhirnya”
“ Iya bener An aku juga nggak nyangka seneng banget deh kalau endingnya bahagia gini”
‘ mungkin nggak ya aku sama mas Raka bisa bersatu lagi, sebetulnya
aku nggk ingin berharap lagi tapi,, itulah yang hati ini katakan , ya Allah tolong bantu aku melupakan rasa cintaku ini’ kata Ana dalam hatinya yang masih berharap bisa bersatu dengan Raka
“ Eh ngomong-ngomong udah malam banget mbak , tidur yuk mbak besok kita kesiangan” Ana melihat layar ponselnya yang teryata telah menunjukan jam 1 malam
“ Iya juga, ya udah yuk” merekapun tidur, sedang Ana tak semudah itu untuk menutup matanya disetiap malam bayangan Raka selalu menghantui fikiranya hingga Ana lelah dan tertidur.
Pagi harinya Ana tetap bangun pagi , seperti biasa Ana melakukan rutinitas pagi dengan bersih- bersih dan masak , setelah selesai Ana mandi dan bersiap-siap . Naya yang masih molor itu ahirnya terbangun saat Ana tak sengaja menjatuhkan botol minyak wanginya
“ Maaf ya kak, kakak jadi terbangun”
“ kamu udah bangun , emang kamu nggak ngantuk ya An emang ini jam berapa sih” sambil meraih ponselnya di nakas , Naya meloncat turun ranjang melihat jam yang telah menunjukan pukul setengah tujuh
“ Yah An kok udah jam segini, belum masak lagi ya ampun” Naya panik dan Ana hanya melihatnya tersenyum
“ Udah mbak Naya mandi aja sana , makanan udah siap kok tinggal nunggu mbak Naya mandi” Naya bergegas untuk mandi, saat melewati ruangan demi ruangan yang terlihat sudah kinclong ini, Naya kagum Ana adalah wanita yang sangat cekatan sekali jam segini semua sudah siap . Melewati dapur Naya tambh terkagum dengan ragam masakan yang telah siap Tersaji dimeja makan, ada ayam goreng , sambal kentang telor dan juga tumis kangkung untuk sarapan, lengkap dengan bekal yang telah disiapkan pada 2 kotak berwarna pink di sudut meja .
‘ waw Ana benar-benar wanita impian ya, jam segini semua telah siap dia kerjakan , dan ini masakannya begitu beragam menggugah selera,, boleh nggak ya makan dulu baru mandi ha ha nggak sabar ni perut rasanya’ Naya sambil mengelus- elus perut kosongnya yang langsung berbunyi melihat makanan lezat di depan mata
Hari ini adalah hari yang sangat sibuk di supermarket, datangnya barang- barang baru dari salah satu distributor yang telah menyetujui kerja sama dengan Pak Mahmud untuk menaruh barang-barang di supermarket ini , Pak Mahmud juga sangat bahagia karena ada perusahaan yang akan mengisi fashion galeri , butik yang dulu pernah dikelola mendiang sang istri sebelum meninggal, tapi setelah sang istri meninggal karena terpeleset di tangga butik itu Pak Mahmud menjadi dendam pada butik yang tidak bersalah. Bertahun tahun tak dikelola ahirnya Pak Mahmud ingin membangunkan usaha sang istri itu setelah bermimpi jika sang istri ingin Fashion galeri berdiri Kembali, untuk itu Pak Mahmud mengajukan kerja sama dengan salah satu perusahaan yang teryata adalah anak perusahaan Raka
Hari ini supermarket sebetulnya tutup tapi bukan libur malah kerja keras , karena perubahan tata letak dan adanya sedikit renofasi membuat Ana kewalahan apalagi Dina yang nggak mau bekerja sama
“ OMG hari apa ini , kenapa kakiku rasanya copot semua ngantuk lagi habis bergadang” Naya sambil duduk lemas dilantai , memegangi kakinya yang terasa pegal
“ Iya mbak , Pak Mahmud kenapa nggak memberi tahukan sejak kemarin ya, kan bisa nyicil “ begitu pun Ana yang sangat lelah mengatur semua. Semua ini karena perusahaan yang menerima ajakan kerja sama itu memberitahukan juga secara mendadak sedangkan barang- barang telah sampai membuat semua kalang kabut. Ana makan siang bersama beberapa teman tiba-tiba seorang laki-laki membawa 2 kantong plastik besar berisi makanan dan minuman
“ Yah aku telat ni, udah pada makan” ujarnya sambil meletakan kantong plastik itu
‘ bukankah itu laki-laki yang kemarin mengotori bajuku ya, kok ada disini' Ana hanya diam melihat kearah Reno sedang beberapa karyawan yang telah tau siapa dia merasa senang dibawakan makanan sama Reno
“Wah mas Reno makasih ni, kapan datang mas? “ Naya yang memang sudah kenal dari SMA menyapa lebih dulu
“ Beberapa hari yang lalu, kemarin aku juga kesini teryata banyak anak baru ya”dua bilang bnyak tapi matanya hanya tertuju sama Ana saja
“ Iya mas kan banyak yang keluar mau nikah , nggak tau ni kapan mau nyusul hahaha “mereka tertawa bersama mendengar salah satu karyawan laki – laki , Ana hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya saat sadar jika pria itu mengamatinya, makan siang pun selesai mereka kembali bekerja,Reno juga ikut membantu membuat Ana kadang merasa risih karena Reno yang sering mendekatinya. Sedang Dina yang dari tadi diabaikan oleh Reno kebakaran jengot , saat melihat Ana sendirian dia langsung mendekati
“ Ternyata kamu itu berbakat ya untuk merayu, Ayahnya kamu rayu hingga dengan mudah menaikan habatanmu, sekarang kamu juga mau rayu anaknya, ganjen amat sih jadi wanita” sambil menyenderkan punggungnya ke tembok dan bersedekap milihat Ana tajam, kata – katanya begitu lancip menggores hati Ana , karena badannya yang lelah tak terasa air matanya mengalir, tapi Ana tap menjawab dia memilih untuk langsung pergi dari situ dan meneruskan pekerjaannya
Hari telah sore , pekerjaan pun telah selesai ahirnya merekapun pulang dan istirahat dan bersiap bekerja dengan suasana baru yang lebih baik. Dalam perjalanan pulang Naya yang tadi mengamati Reno yang selalu curi pandang pada Ana mengutarakan kecurigaan nya
“ An kamu tau nggak sepertinya Mas Reno suka deh sama kamu , nggak sengaja tadi aku lihat saat dia melihatmu dia senyum – senyum sendiri lho” Naya sangat bahagia walau hanya melihatnya
“ masa sih mbak ,mbak jangan asal bicara lho nanti orangnya marah kalau denger, berarti dia adalah mantan pacar mbak Dina ya mbak?” tanya Ana
“ Iya api pas SMA dulu, si Dina aja yang masih ke Gr An , padal ma mas Reno kayaknya udah nggak ada perasaan sama dia” obrolan pun berlangsung sampai rumah, malam ini Naya kembali nginap di rumah Ana