seorang ratu

1120 Kata
Disilah kini terbaring jasad tampa nyawa, hanya papan yang tertuliskan namamu untuk aku kenang Tampa bisa aku bawa, semua kebaikanmu terukir dianganku tak bisa aku lupakan sampai kapanpun. Hanya doa yang bisa aku panjatkan , janji yang tak bisa aku tepati menjadi Beban seumur hidupku. Andai jasadmu ada didepanku akanku peluk dan bersujud padamu , memohon ampun akan janji yang tak bisa aku tepati , janji yang telah aku hianati. Raka terdiam membiarkan hati berbicara tampa jawaban, mengusap nisan yang tertuliskan nama sang papa. “ pa dulu Raka berjanji untuk membawa wanita yang aku cintai kehadapan papa, tapi kenyataannya sekarang Raka masih sendiri pa, bahkan Raka sudah ingkar janji untuk menjadi lelaki setia , Raka sudah mengingkarinya pa, Raka sudah membuat wanita yang Raka cintai terluka. Raka harus apa pa, bagaimana aku bisa menebus semua yang Raka perbuat?’ ‘ apa Raka terlalu rakus jika masih berharap memilikinya setelah melukai hatinya pa? Bahkan untuk mengobati lukanya saja Raka belum tau bagaimana caranya , bagaimana bisa Raka masih mengharapkan memilikinya , manusia macam apa Raka ini pa, ,,pa yatanya aku ngak bisa sepertimu , papa salam telah mempercayaiku . Aku bukanlah orang yang pantas menerima semua kepercayaan papa’ lama Raka berada dipusara sang papa, mengenang begitu sempurnanya sosok sang papa ini, lelaki yang sangat setia pada istrinya, walau berlimang harta namun tetap pada kesetiannya padahal sang istri telah lama meninggal, cintanya begitu besar tak terbatas, sampai ahirnya diapun menyusul ke alam baka cintanya tetap terjaga, biasanya laki laki yang bergelimang harta akan cenderung menjadi lelaki yang tak setia, tapi tidak dengan papa Aji dia adalah sosok yang pantas dijadikan teladan , Raka ingin seperti sang papa namun baru saja ingin melangkah tapi dia sudah tersandung jatuh pada kesalahan yang fatal. ‘ ana apa yang harus aku lakukan ? Apa yang bisa aku lakukan agar aku bisa menebus dosaku padamu, aku memang lelaki buruk yang nggak pantas untukmu na, tapi jujur aku masih berharap bisa Memilikimu ,Kenapa harus seperti ini kejadiannya ,,, kenapa!” Kini dia hanya bisa berharap , semoga masih ada pelangi yang menghiasi langit mendung ini, matahari mulai tenggelam, Raka ahirnya pulang setelah hampir setengah hari duduk di sebelah makam sang papa, mobil spot warna merah dia pilih hari ini untuk menemani perjalanan ke makam, berbagai mobil memang ada di rumah hampir tiap hari dia bisa berganti ganti mobil. Benar kata orang , jika kaya itu bukan ukuran orang itu bahagia, seperti yang dialami Raka saat ini, dulu dia terobsesi untuk sukses agar hidup bahagia bersama kekasihnya, tapi sekarang setelah keberuntungan menjadi orang sukses didapat, wanita yang dianggapnya sebagai belahan jiwanya lepas dari genggaman. Raka mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, untung Saja jalanan sedikit sepi, hingga memudahkan Raka untuk menguasai jalan . Sedang dirumah Adel yang menikmati berendam air panas di dalam badtub merasa dirinya menjadi seorang ratu sekarang, menggunakan aroma terapi Adel sampai ketiduran di dalam badtub, dia bangga tak salah memilih jalan yang seperti itu, menikmati apa yang kini dia miliki, untung saja temannya mempunyai ide brilian hingga semua ini bisa dia nikmati kalau tidak Ana lah yang kini menikmati ini semua. Adel membuka matanya , teryata hari sudah sore “ ya ampun aku ketiduran , nikmat banget ya teryata menjadi orang kaya” Adel membilas tubuhnya di bawah guyuran air hangat dari shower Ini, dan mengambil jubah mandi melilitkan handuk di kepalanya. Adel melangkah keluar kamar mandi sambil tersenyum, membentangkan kedua tangannya seraya berputar dan bersenandung, Adel tak menyangka Raka sekaya ini, coba dia tau dari dulu pasti trik yang sama telah dia laksanakan sejak dulu “ mimpi apa aku,, punya suami tampan , gagah tajir melintir pula, hidupku benar – benar sempurna la la la “ suara cemprengnya menggema di seluruh ruangan, siti yang kebetulan berada di depan pintu untuk memberi taukan jika Raka sudah pulang dan menunggunya di kolam renang luar “ Ampun thu nyi ronggeng dah mulai beraksi,,mending suaranya bagus, orang kayak seng diseret gitu hemmm” Siti geleng-geleng dengan polah Ya si nyonya baru ini, thok thok thok siti mengetuk pintu , beberapa kali Siti coba namun tiada jawaban dari dalam. “ astaga nyi ronggeng ampek ngak deger lho ketokan pintu,,, masa harus dipanggil pakai toa sih, apa pakai bom sekalian kali ya biar sadar” Siti yang sedari Adel sudah ngak suka , semakin jengkel dengan ulah sang nyoya. “ Mimpi apa sih den Raka kok ketemu sama wanita kayak gini,, tau dapatnya kayak gini , tak ambil sendiri den Rakanya uuuh kan mending aku kemana mana kan, body aku juga kayak gitar spanyol, wajah juga ngak kalah cantik sama ondel ondel itu” Siti masih mencoba memanggil si nyonya terus “ Iya sebentar “ masih mengenakan jubah mandinya , dengan rambut acak acakan , dia membuka pintu , “ Nyonya den Raka menunggu nyonya di kolam renang luar “ “ Oh ya ,, baiklah aku akan segera kesana” Adel langsung menutup pintunya ‘ astaga nyi ronggeng ,, makan apa sih thu orang kok kayak gitu . Ampun tujuh turunan deh bikin orang jantungan , jadi den Raka udah aku tuker Thu nyi ronggeng sama roiko, gedek aku” Raka menunggu Adel sambil duduk santai di sofa dekat kolam, ditemani segelas orange jus , ahirnya Adel datang , dia memakai rok dengan baju tampa lengan “ Sayang kamu sudah pulang, maaf lama aku baru selesai mandi” “ hemm, duduklah , besok aku akan pergi keluar kota , mungkin dua Minggu ada masalah diperusahaan disana, dan ini gunakan seperlunya” Raka sambil menyodorkan kartu kredit Tampa batas pada Adel “ kenapa lama sekali sayang , apa nggak ada yang bisa menggantikan kamu kasana, lagi pula kita kan pengantin baru Masa berpisah lama banget sih “ walaupun bibirnya protes tapi tangannya tetep seneng mengambil selembar kartu yang di sodorkan Raka. “ Nggak bisa ini masalah penting, aku harus turun tangan sendiri” jawab Raka Adel mendekat ingin duduk di pangkuan Raka , namun dengan sigap Raka menolak dan berdiri dari tempat duduknya “ maaf del jangan seperti ini , banyak mbak yang bekerja nanti mereka melihat malu” Raka sangat risih dengan Adel yang mencoba merayunya “ tapi kan kita sudah menikah sayang, lagian mereka kan Cuma pekerja jadi terserah kita kan , kamu kan akan pergi lama nanti aku pasti akan merindukanmu” Adel masih mencoba merayu Raka, dia berdiri dan menggelayut kan tanganya ke leher Raka , menjijikkan kakinya untuk mencoba mencium Raka. Belum juga bisa dia meraih bibir Raka , Raka Sudak menolaknya lagi “ Maaf del aku belum bisa untuk ini, beri aku waktu “ Raka langsung pergi meninggalkan Adel sendiri di dekat kolam ‘baiklah sayang aku tunggu sampai kapan kamu bisa menahan rayuaanku, aku yakin kamu akan segera bisa aku taklukkan ' Adel menyunggingkan senyum liciknya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN