Burung bernyanyi riang hari ini , matahari yang bersinar cerah pagi ini mengiringi langkahku menuju tempat kerja, hari ini hari pertama Ana masuk kerja.
“ Bismillah ya Allah semoga ini menjadi awal yang baik buatku memulai mimpi yang baru” Ana membuka pintu ,dan menguncinya kembali, kemarin Ardy kembali keluar kota, jadi tidak ada orang dirumah, Ana berjalan santai sambil menikmati suasana pagi hari ini. Hari ini sangat cerah , burung – burung gereja terbang kesana kemari saling bergerombol nampak riang gembira, jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh , masih lumayan lama untuk masuk kerja sedang Supermarket itu buka sekitar jam delapan pagi, Ana menyempatkan untuk duduk di dekat taman kecil di ujung perumahan. Jarak antara rumah dan minimarket memang tak terlalu jauh jadi Ana memilih untuk jalan kaki, om Ardy memang telah menawarkan Ana motor kesayangannya untuk pulang pergi kerja , tapi Ana fikir lebih baik jalan kaki sekalian olah raga. Saat Ana sedang menikmati indahnya pagi , ada 3 orang ibu -ibu yang sedang asik mengunjingkan Ana dan Ardy .
“ Buk kamu tau nggak ada pasangan kumpul kebo lho di kampung kita, kita harus segera bertindak sebelum kena dampaknya kampung kita ini” Ibu a
“ siapa buk , kok aku nggak denger ,”Ibu b
“ bener kalau ada orang yang kayak gitu di satu tempat , tempat itu bakal kena dampaknya lho, jadi bener kita harus segera bertindak , jangan sampai gara gara 2 orang , satu kampung kena getahnya” ibu c
Ibu – ibu rempong yang melihat Ana yang sedang duduk seorang diri di taman membuat ibu – ibu ini mempunyai bahan gosip terbaru , mereka nggak tau kalau Ana adalah ponakan Ardy , yang mereka tau Ana adalah wanita mau tinggal serumah sama seorang pria lajang .
Ibu a ” udah seminggu lho mereka tinggal bersama “
Ibu b “ masa sih Bu aduh kok meresahkan ya, jadi takut aku kalau sampai ada kejadian buruk sama kampung ini”
Ibu c “ nggak nyangka ya mas Ardy itu mau kayak gitu padahal orangya terlihat sangat baik, untung aja nggak jadi sama anakku,, syukur syukur”
Ibu a “ untung aja ditolak gitu maksudnya”
Ana menoleh setelah dia mendengar ada nama omnya yang di sebut dalam obrolan ibu ibu rempong , baru dia sadari teryata yang mereka omongin adalah dia,
‘teryata mereka ngomongin aku sama om Ardy, terus aku harus gimana ya? Apa aku jelasin aja , tapi aku takut malah menjadi riuh, kan aku bukan orang asli sini, mungkin lebih baik aku cepat berangkat ke supermarket aja, biar nanti om yang urus semua “ Ana memilih meninggalkan ibu ibu ini ketimbang meladeninya
Ibu a “ Thu kan benar perempuan itu langsung pergi”
Ibu b,c “ lho wanita yang ada disini tadi tho Bu? Kok nggk ngomong coba aku tau tadi dah tak unyeng unyeng , perempuan kok nggak malu nginap dirumah cowok , malu aku kalau punya anak kayak gitu”
Sesampainya di depan supermarket Ana duduk di depan gerbang masuk, karna memang belum ada yang datang, Ana mencoba menghubungi Ardy untuk mengabari berita yang lagi hangat di rumah
Thut,, thut ,, thut tanda jika panggilan Ana sudah masuk, tapi dua kali Ana Mencoba Belum juga diangkat ,baru saja Ana mau menekan tombol merah
“ hallo ,, ada apa An , udah berangkat kerja,?” suara om Ardy mengagetkan Ana,
“ Aduh om kaget aku, baru mau aku matiin, udah ni om aku udah di depan , tapi belum ada yang datang. Ohya om kapan om pulang?”
“ Kenapa ? Udah kangen ya sama om yang ganteng ini, hemmm” Ardy dengan suara ngledek
“ ihh om gr deh, om gini lho, kayanya om harus nglurusin tentang hubungan antara kita deh om sama warga sekitar, “
“ lho emang ada apa na?” Ardy penasaran
“Gini lho om , tadi ada ibu ibu pada ngomongin kita, mereka kira kita ini sepasang kekasih yang tinggal serumah om, ya lebih menilai aku w**************n gitu “ Ana menceritakan semua , apa yang telah dia dengar
“ Astaga iya om lupa, om belum laporan sama pak RT, aduh maaf ya na jadi kamu yang kena, gara gara om repot sama kerjaan om, maaf sekali lagi ya na”
“ Iya om, nggak apa apa kok “
“ Ok om pulang ko nanti, nanti om lurusin kesalahan paham ini, ya udah kerja yang semangatnya, lupakan semua masalah ok,,”
Semua karyawan sudah datang, ada yang memandang baik langsung akrab sama Ana, ada juga yang memandang nggak suka , Ana tetap bersikap baik padanya , karna Ana yakin dari seratus orang yang suka pastilah ada yang nggak suka, Ana merasa sudah biasa jika menghadapi suasana ini, Ana hanya berharap bisa cepat membaur dengan mereka.
“ kamu anak baru ya? Kayanya aku baru lihat kamu? “ tanya Naya seorang gadis mungil berjilbab
“ Iya mbak nama saya zilvana Amelia, ini hari pertama aku bekerja, mohon bimbingannya ya kak,
“ Iya pasti , aku juga Baru kok disini ,baru 2 tahun maksudnya”
“ Dua tahun kok baru sih mbak , mbak ini ada ada aja,” mereka saling tersenyum , sambil menata barang di satu lorong, tiba tiba ada salah satu karyawan wanita lain mendekat , wanita ini berpawakan seksi dan cantik, Dengan makeup tebal , alisnya pun tebal membuat wajahnya terkesan sangar
“ Eh anak baru kerja yang bener jangan cengegesan , bercanda mulu” sapanya sambil melipat tanganya didada,
“ iya kak maaf” mendengar permintaan maaf dari Ana dia hanya melengos dan pergi meninggalkan Ana dan Naya
“ udah nggak usah difikirkan , dia memang seperti itu sama semua anak baru , namanya Dina dia baru juga , duluan aku malah, tapi dia dulu sempet pacaran sama anak pemilik supermarket ini jadi ya sudah deket sama Bos , jadilah dia merasa berkuasa , dia kasir no 2 disini “
“ Oh begitu ya kak, iya kak nggak apa apa kok udah biasa dimana mana m kayak gitu,ya udah kak kalau gitu ayo lanjut kerja, nanti Kita kena semprot lagi” mereka berpisah dan melanjutkan pekerjaannya masing – masing.
Ana menjatuhkan badannya keatas sofa di depan tv, hari pertamanya terasa sangat melelahkan , senior seniornya kebanyakan masih kejam sama junior, mereka menyuruh ini itu secara bersamaan , hingga terasa remuk badan Ana rasanya. Tapi Ana harus kuat , semoga ini permulaan saja dan akan segera bisa beradaptasi.
Ardy melihat Ana merasa kasihan , dari dapur dia membawa satu gelas air putih dan segelas teh hangat untuk Ana
“ wah ada yang capek banget rupanya” sambil menaruh minuman ke atas meja
“ om ,, kapan kesininya, iya om rasanya lemes banget” keluh Ana sambil memegang kakinya yang terasa pegal
“ semangat ini permulaan saja, anggap ini ujian “ Ana meminum teh hangat , dadanya berasa agak lega .
“ohya om tadi sudah kerumah pak RT, udah om jelasin semua tentang kesalah pahaman tadi, dan kata pak RT akan diadakan rapat nanti . jadi kamu tenang ya” Ardy tidak menjelaskan jika tadi sempat terjadi insiden , sebetulnya tadi ibu ibu itu sempat mengrebek rumah Ardy, untung saja Ana belum datang jadi semua itu tidak menambah beban fikiran Ana.