Rara kecil
“Hey Ra, kamu lagi liatin apasih? Cieee lagi liatin Mera ya” kata salah satu teman SD ku, Resa.
“Apaan sih Res, orang aku lagi ngelamun doang” jawabku
Kala itu aku yang masih duduk di kelas 6 SD. Ya biasalah anak SD lagi cinta cintaan padahal itu cuman halu hahaha.
Suatu hari bu guru menyuruh seluruh anak SD kelas 6 untuk belajar wawancara salah seorang petani di daerah sekolahku. Karena kelas 6 itu ruangan kelas yang agak special jadi saat belajar harus d copot sepatunya dan keluar kelas harus di pakai lagi. Ketika kita mau berangkat ke rumah petani tersebut semua orang meninggalkan Resa kecuali aku yang menunggunya karena Resa kesulitan memakai sepatunya. Dan kalian tahu yang terjadi denganku, ternyata saat Resa sudah beres dengan sepatunya, dia malah ninggalin aku seorang diri dan dia pergi sama teman yang lain. Dari sinilah aku yang tadinya slalu mengalah dan di gapapain menjadi tidak enak hati yang akhirnya pertemanan kami terpecah hingga beberapa hari kemudian. Tapi ternyata setelah beberapa hari itu kita di satukan kembali sama teman yang lain. Lalu aku berpikir ternyata menjadi orang ga enakan itu ya ga enak.
Setelah kami lulus dari SD kami melanjutkan ke tingkat SMP tapi ternyata aku sama Resa harus beda kelas. Tapi its okey, aku masih ada teman SD yang sekelas di bangku SMP ini. Dan sialnya aku harus sebangku dengan orang yang ga di kenal, alhasil sikap yang ga enakan itu harus aku terapkan kembali dan aku selalu mengalah dengan semuanya.
Bisa di bilang aku masih polos saat SMP, anti dengan yang namanya lelaki tapi aku masih normal kok, bahkan aku sempat suka dengan seseorang. Waktu itu aku kelas 2 SMP.
Cerita tentang aku SMP tidak ada yang menarik. Aku tidak tertarik dengan kegiatan sekolah OSIS dan yang lainnya.
Kehidupan terdramatisku saat aku menginjakan kaki di SMK.