Khalid berbalik lagi kepada Khumaira saat seseorang mengetuk pintu kamar mereka. “Siapa yang datang sepagi ini?” “Tidak mungkin pelayan. Kalau kau sebagai keluarga Abinaya, kau tidak akan heran jam berapa pun seseorang akan mengetuk pintu kamarmu," jawab Khumaira tenang. Khumaira ke pintu yang terketuk lagi. Saat ia membukanya, senyum usil Khairan yang Khumaira dapatkan. “Kau seharusnya menyebutkan nama atau keperluanmu saat mengetuk pintu kamar orang lain.” “Aku sedang di rumahku dan aku bukan petugas kebersihan ala hotel.” Khalid muncul di belakang Khumaira. “Kau tamu pertama kami, Gentleman. “ “Keluarlah, kau akan salat di masjid, bukan?” tanya Khairan riang. Khalid berkomentar. “Kau tahu, caramu tersenyum sudah menunjukkan kalau kau pria dewasa sebenarnya.” Khairan menampi

