pertemuan
Arinka pov...
triiiiinggggg.....tanda berakhirnya pertandingan basket untuk hari ini.Y sekolahku mengadakan pertandingan persahabatan dengan mengundang SMA lainya dengan sekolah kami sebagai tuan rumah,aku berdiri dari tempat duduk ternyamanku saat menyaksikan pertandingan ini,.Aku memang menyaksikan pertandingan ini,bukan karna mencari sensasi atau harus teriak- teriak memberi semangat saat cowok idola kita bertanding,tapi aku memang harus menyaksikan pertandingan ini karna akulah yang bertugas merekap hasil dari pertadingan ini hingga selesai.
"sendirian aja...."tepukan dibahu memaksaku menoleh "kak Rian..." senyum manis selalu terukir dibibirnya,itulah salah satu mengapa aku selalu terpesona dengan kak Rian,hanya terpesona itu saja tidak lebih dan tak boleh lebih itulah kata hati yang selalu mengingatkan untuk sadar diri,meski berkali kali kak Rian menyatakan perasaanya padaku berkali itu pula aku menolaknya dengan alasan fokus belajar,kenyataanya aku terlalu minder dengan diriku sendiri karna kak Rian adalah anak dari pemilik sekolah ini,salah satu most wanted disekolah,idola para gadis SMA KARANGANYAR 1."ke mushola juga kak" tanyaku berbasa basi,karna tak ingin berlama lama dengan perasaanku,"hemm..." kata ajaib setiap kali kutanya dengan jawaban iya.
"tumben sendirian juga,yang lain mana...?"
"noh..." kuikuti gerakan matanya menuju ke empat cowok most wanted lainya yang ternyata sudah terlebih dulu mpe di mushola.
"assalamu'alaikum...hai kak..." sapa ku setelah mendekati mereka berempat.
"wa'alaikum salam...." jawab mereka serempak
"hai juga Arin"
"hai cantik"
"hai sayang"
"hai mygirl"
aku hanya mampu memutar bola mataku jika mereka sudah mengeluarkan panggilan antik mereka padaku,kenapa antik,karna mereka berlima barang antik disekolah ini,hehehe bercanda.
"Belum adzan dex,masih ada waktu,kantin dulu yukk, kakak traktir" pinta kak Rian seolah tau aku malas meladeni teman-temanya yang rese.
"gak kak,terima kasih, aku nunggu disini aja" jawabku karna memang tak ingin merepotkan
"biar abang temenin ya cantik" kak yudi menyahut,"no,..ntar cewek lho ngamuk bisa brabe urusanye,mending sayangku ama ane aje yee..."kak dedi mulai dengan banyolannya
"mygirl ama ayang beb aja ya,biar aman gk ada insiden ngamuk mengamuk apalagi jambak menjambak kayak ditivi" ya...."kak fajar mulai dengan rayuanya.
"udah deh kak,kita disini aja rame-rame,jadi kalo pacar kakak pada nyamperin gak ada insiden macem",aku juga lagi males ngeladeninya kak,aku mau kedalam dulu,bentar lagi juga adzan,.." pamitku setelah melepas sepatu, masih kudengar protes mereka namun kuabaikan, siapa juga yang punya pacar,kan mereka yang ngejar kita kita ya,ngaku ngaku pacar, susahnya jadi orang ganteng.
Tak ada insiden apapun siang ini sesuai dengan yang kuharapkan.Baru saja kulangkahkan kaki sudah dibuat terkejut kejadian yang tak terduga
"Hai...kamu yang bernama Arinka?"
kupandangi wajaah orang yang menyebutkan namaku
"kamu siapa? darimana tau namaku? kalian juga bukan anak sini kan?"berondong pertanyaanku karna memang seragamnya berbeda denganku
Bukanya menjawab dia malah tersenyum seraya melepaskan helm"Affandy..." mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan
Aku diam tak menyambut uluran tangannya, seolah tau keraguanku diapun berkata lagi"kami dari SMA 5 SURAKARTA, tadi ikut tanding persahabatan disini, kan kamu tadi yang liatin kita kita main."
aku hanya mengangguk tanda mengerti "terus kenapa belum pulang?tandingnya kan udah selesai dari tadi?oww kalian mau sholat dulu ya?" aku tiba tibamerasa bodoh kenapa juga bertanya sudah pasti mereka mau sholat dulu,kutepuk jidatku sendiri.
"selain itu kita juga ingin kenalan sama kamu,terutama temenku ini" kata seseorang memeluk cowok disebelahnya yang tadi memperkenalkan diri sebagai Affandy
"emm..ywdh klo mau sholat,aku mau balik kekelas dulu lagipula kalian kan udah tau namaku"jawabku cuek
"wahhh songong banget nich cewek,sok kecakepan ya!!!" teman lainya berucap,telingaku terasa panas,ingin rasanya kumenampar wajahnya tapi aku terikat dengan tata krama keluargaku serta syariat agamaku,akupun diam menunggu apa yang mereka inginkan,mushola sudah sepi saat ini,kelima most wanted tadi langsung keruang osis untuk mendata ulang hasil rekapan yang sudah kusalin tadi,sebenarnya aku juga harus segera kesana tapi malah dihadang anak-anak SMA 5 ini yang entah apa yang diinginkan,Kulihat yang bernama Afandy tadi maju mendekatiku" aku ingin pulang sekolah nanti kamu tunggu kami disini,"
whatttt oh my god,gak salah denger nich!!!pulang sekolah,dikira aku anak orang kaya yang bisa pulang jam berapa aja,klo kesorean bisa" gak dapet bis lagi dech"maaf ya kak bukanya sombong atau gimana,tapi kalau pulang kesorean bis arah rumahku udah gk ada,jadi mohon maaf banget permintaan kakak gk bisa aku iya in" kataku sehalus mungkin menekan setiap emosi yang ingin keluar
"udah gk usah ngeles,ntar kita anterin klo dah gak da bis"
""emmmm tapi....." belum sempat melanjutkan kata-kataku tiba-tiba aja Affandy sudah didepanku entah bagaimana caranya mengikis jarak antara aku dan dia "jangan menguji kesabaranku Arinka Gramasinta....."
degg....jantungku berdegub kencang,wajahnya teramat dekat bahkan aku bisa mencium bau mint dari nafasnya,ya Allah kuatkan imanku,cukup dengan most wanted sekolah ini saja Kau menguji keimananku jangan dengan yang sekarang,.
huppfff....Affandy meniup mataku yang mungkin tak berkedip memandangnya,kulihat seringaian nakal dibibirnya dengan alis terangkat "masih berani ngeles tak mau menungguku?klo sampe itu terjadi jangan salahkan aku kalo malam ini juga aku langsung kerumahmu"
ya Allah....apalagi ini,pakai ngancem main kerumah??? akhirnya aku hanya bisa mengangguk pasrah "iya,aku tunggu.max jam 4 ya,gak lebih karna aku gak mau ketinggalan bis terakhir" ucapku mengakhiri pertemuan yang tak direncana ini
"oke my dear,waiting me" balasnya alay
Sampe dikoridor ruang osis kulihat kak Rian berjalan kearahku "kamu gak apa-apa dex?kamu gak diapa-apain kan sama mereka?" berondong pertanyaan kak Rian syarat kekhawatiranya.
aku hanya menggeleng
"hufffttt....ywdh yukk masuk, udah pada ditungguin buat laporan perekapan tadi"
akupun mengekor dibelakang kak Rian
Tak ada yang istimewa dariku, aku hanya anak seorang petani, aku bisa masuk kesekolah favorit ini karna mendapatkan bea siswa dan aku tak mau menyia nyiakanya serta membuat kedua orangtuaku bangga, maka segala macam bentuk pergaulan selalu kuhindari termasuk pacaran pacaran, disekolah ini juga aku hanya mempunyai seorang sahabat selain kelima orang yang menganggapku sebagai adik tadi,. Mulanya kak Rian mendekatiku karna ingin mengutarakan perasaanya tapi selalu kutolak secara halus dengan alasan yang sama, maka dengan itu dia hanya bisa menganggapku seorang adik dan itu cukup membuat iri perasaan para gadis yang mengaguminya, setiap hari ada ada saja yang menggangguku dengan alasan yang sama yaitu untuk menjauhi kelima most wanted disekolah ini, padahal aku hanya menganggap mereka kakak kakak ku seperti apa yang mereka katakan,. Dan sinilah saat ini kuberada, diruang osis dengan kelima most wanted disekolah ini serta tatapan mengintimidasi para gadis yang tidak suka padaku,..
"apa gak bisa liat sekarang jam berapa, harus banget ya pakai dijemput Rian segala." protes salah satu dari mereka.
"maaf kak," kataku sambil menunduk
" sudah, kita mulai rapatnya." kata kak Rian menengahi,dan memulai rapat ini