Dengan keyakinan hati yang penuh, Gerald mencoba mengangkat wajahnya dan menatap manik mata sang ayah. "Gerald mengikut kata Ayah saja. Bagaimana baiknya saja, Yah," sahut Gerald, berusaha tersenyum. Jujur saja, pria itu tak menyangka. Jika sang ayah akan membicarakan soal pernikahan. Pasalnya, soal pertunangan saja, dirinya belum bisa menerima dengan sepenuh hatinya. Ya, meskipun ia tengah belajar untuk menerimanya. "Terima kasih, Nak. Ayah salut sama kamu, kamu tak pernah menentang keinginan kami sebagai orang tua. Semua ini berkat bunda yang sedari kecil selalu mendidik kamu dengan baik," ucap Ayah Andra dengan senyuman. "Sama-sama Yah. Sudah seharusnya, sebagai seorang anak, Gerald harus berbakti." Gerald membalas senyuman sang ayah. "Ya, sudah Nak. Hanya itu yang ingin ayah bicara

