“ABISNYA dia itu egois, buk! Masa nyalahin orang sih? Kan dia yang salah!”
Rain kesal karena ujung-ujungnya tetap ia yang dimarahi. Ibunya ini gak pernah bisa marah sama kakaknya yang dingin dan terlampau dimanja itu. “Kamu kan bisa ngomong pelan-pelan sama dia.”
“Pelan-pelan?”
Bola mata Rain sampai nyaris keluar dari kerangkanya. Masa ia yang harus ngalah sih? Kan ia yang benar! Nah, gini nih yang membuat kakak-nya itu selalu merasa apa yang dilakukan itu benar. “Buk! Kak Fasha itu udah gede ya! Udah lebih tua dibanding Rain! Tapi pikirannya gak lebih kekanakan dari Rain!”
Rain kesal. Rain marah. Karena Fasha memang selalu dibela. Mungkin karena karakter Fasha yang sebenarnya rapuh itu membuatnya selalu dilindungi dibanding Rain yang memang kuat dari luar dan dalam. Fasha itu memang
